PemerintahanPotensi

Cetuskan Program Bank Sampah, Cara Pemdes Kepatihan Jombang Perkuat Ekonomi Masyarakat Sekaligus Jaga Lingkungan Bersih dan Asri

×

Cetuskan Program Bank Sampah, Cara Pemdes Kepatihan Jombang Perkuat Ekonomi Masyarakat Sekaligus Jaga Lingkungan Bersih dan Asri

Sebarkan artikel ini
BERSIH: Erwin Pribadi Kepala Desa Kepatihan menunjukan kampung Bank Sampah.

Desakita.co – Pemerintah Desa Kepatihan, Kecamatan Jombang memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Salah satu terobosan yang dilakukan yakni, mencetuskan program bank sampah.

Selain efektif untuk meningkatkan perekonomian warga, juga mewujudkan lingkungan desa yang bersih dan asri.

”Kegiatan kami yang menjadi pioner pemberdayaan masyarakat melalui bank sampah,” ujar Kepala Desa Kepatihan Erwin Pribadi saat dikonfirmasi kemarin.

Dikatakan Erwin, kegiatan ini sudah berjalan sejak 2016.

Masyarakat diberdayakan untuk mengelola sampah serta diberikan keterampilan untuk mengkreasikan sampah menjadi aneka produk kerajinan yang mempunyai nilai ekonomis.

”Tahun 2018 Pemerintah Provinsi Jawa Timur datang ke desa dan mencanangkan menjadi Kampung Bank Sampah,” ungkapnya.

Melihat sangat efektif untuk kebersihan lingkungan dan tingkat partisipasi masyarakat yang sangat tinggi, Erwin semakin serius untuk mengembangkan kegiatan bank sampah tersebut.

”Kami juga sering ikutkan warga pelatihan-pelatihan khusus untuk mengelola sampah,” katanya.

Bahkan, saat ini warga dua dusun, yakni Dusun Tugu dan Dusun Kepatihan semua berpartisipasi pada bank sampah.

”Warga etnis maupun lokal berpartisipasi ini semua,” katanya.

Selain sampah dijual dengan dilakukan ditimbang secara langsung, sebagian sampah diolah menjadi bahan yang bermanfaat dan mempunyai nilai jual.

”Biasanya warga itu membuat sapu, dompet, dan baju. Meski hasilnya tidak banyak tapi cukup untuk tambah-tambahan,” katanya.

Terlebih lagi, sebelum pandemi dulu baju buatan warga dari sampah sering kali disewa untuk kegiatan karnaval sehingga pemasukan yang didapat juga banyak.

”Untuk meningkatkan itu kami juga mendukung melalui APBDes. Setiap tahun kami anggarkan apa yang dibutuhkan warga,” ungkapnya.

Di antaranya anggaran untuk membeli peralatan seperti arco, strika, dan mesin jahit.

”Tahun lalu meminta modal kami berikan Rp 5 juta,” bebernya.

Hanya saja, saat ini yang masih menjadi kendala tempat atau kantor untuk warga yang aktif mengelola sampah.

Sehingga, saat ini sedang mencari tempat yang pas untuk mereka.

”Lokasi kami yang sudah tidak ada. Mau menyewa juga biaya cukup tinggi. Kami masih mencari solusinya,” pungkas Erwin. (yan/naz/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *