Desakita.co – Sejumlah warga di Kecamatan Ngusikan mengeluhkan gejala demam, ruam, dan nyeri pada persendian.
Beberapa warga bahkan harus menjalani perawatan intensif di puskesmas.
Belum diketahui pasti penyebabnya.
Namun, melihat dari gejalanya diduga akibat inveksi virus chikungunya.
”Informasinya masih ada dua orang yang dirawat di Puskesmas Keboan,” kata T, warga Desa Mojodanu, Kamis (2/5/1).
Ia menambahkan, gejala wabah yang diduga mengarah virus chikungunya ini, diketahui mulai merebak sejak awal Januari lalu.
Ada sekitar puluhan warga Desa Mojodanu dan Desa Ngampel mengeluhkan gejala demam, nyeri persendian hingga gatal-gatal.
”Enggak bisa ngitung sudah orang berapa yang kena. Ada satu keluarga itu giliran yang sakit, saya juga termasuk yang kena,” lanjutnya.
Wanita ini menjelaskan, rata-rata keluhan yang dirasakan warga adalah demam, sakit pada persendian. ”Sendi-sendi sakit, jadi enggak bisa jalan,” lontarnya.
Selain itu, beberapa warga juga merasakan gejala gatal-gatal hingga sariawan.
Hingga Kamis (25/1), wabah itu disebutnya belum sepenuhnya teratasi. Di Desa Mojodanu, bahkan wabah ini sudah menyebar di dua dusun
. ”Yang Mojodanu, ada di Dusun Mojo dan Dusun Ngaglik, sama di Desa Ngampel juga mulai ada. Informasinya masih ada dua orang yang dirawat di Puskesmas Keboan,” lontarnya.
Keluhan warga itu disebutnya telah disampaikan kepada aparat desa setempat.
”Sudah lapor ke desa, dan informasinya besok (Hari ini, Red) dari dinkes akan peninjauan ke desa,” tambahnya.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Ngusikan Fahrudin tak menampik dugaan merebaknya virus chikungunya di wilayahnya.
”Kemarin informasi dari pak Kades Mojodanu memang ada, namun infonya tidak banyak yang kena,” lontarnya.
Pihaknya juga membenarkan akan ada peninjauan dari Dinkes Jombang terkait kejadian itu.
”Benar, rencananya besok (Hari ini,Red) akan ada peninjauan ke sana dari puskesmas dan dinkes,” pungkasnya. (riz/naz/ang)