Wisata

Jadi Hiburan Khas Imlek, Klenteng Hong San Kiong Gudo Jombang Gelar Pertunjukan Wayang Potehi

×

Jadi Hiburan Khas Imlek, Klenteng Hong San Kiong Gudo Jombang Gelar Pertunjukan Wayang Potehi

Sebarkan artikel ini
KHAS: Pertunjukan wayang Potehi di klenteng Hong San Kiong Gudo, kemarin.

Desakita.co – Memperingati tahun baru China atau Imlek 2575, klenteng tertua di Jombang, Hong San Kiong Gudo, menggelar pertunjukan wayang Potehi, Sabtu (10/2).

Pertunjukan yang mengusung cerita kepahlawanan itu disambut antusias warga.

Dalam pementasan kali ini, dalang dan para pemain di dominasi anak muda binaan klenteng.

Mereka mahir melantunkan musik hingga membawakan suara dari tiap tokoh.

Wayang Poteh dimainkan seorang dalang dari balik panggung pertunjukan.

Ini menarik perhatian para umat yang sedang beribadah di klenteng.

Kesenian tradisional dari Tionghoa itu, dimainkan dengan lincah diiringi lantunan musik khas China.

Salah satu pengunjung, Sriyatin, 44, mengaku mendatangi klenteng Hong San Kiong untuk melihat pertunjukan wayang Potehi yang di adakan pada perayaan Imlek.

’’Ingin tahu saja, seperti apa wayang Potehi. Karena biasanya lihat wayang kulit, sekarang ingin lihat wayang Potehi, wayang China,’’ terangnya.

Menurutnya, pertunjukan wayang Potehi seru dan menarik.

’’Ternyata menarik  ya, baru kali ini melihat wayang Potehi. Sekalian liburan sama keluarga,’’ terangnya.

Sementara itu, Toni Harsono,  pengurus klenteng Hong San Kiong, menjelaskan, pertunjukan wayang Potehi memang sengaja digelar di klenteng  Hong San Kiong untuk memperingati tahun baru Imlek.

’’Pada Imlek ini, kita melakukan sembahyang bersama, doa bersama dengan keluarga dan menggelar wayang Potehi untuk hiburan masyarakat umum,’’ terangnya.

Pertunjukan mengangkat cerita salah satu tokoh kepahlawanan dari masyarakat Tionghoa.

’’Cerita pahlawan yang suka membela kebenaran, walaupun ditutupi jasa-jasanya, akhirnya dia memperoleh penghargaan dari raja,’’ paparnya.

Dia berharap, masyarakat bisa senang dan menikmati Potehi. Karena sekarang sudah jarang yang menonton Potehi.

’’Kami sangat senang melihat antuasiasme masyarakat menyaksikan Potehi,’’ ujarnya.

Untuk melestarikan wayang Potehi, mulai dari pemain hingga dalangnya, semua anak-anak muda dan masih baru.

Generasi muda Tionghoa mulai berlatih secara rutin untuk melestarikan budaya wayang Potehi.

’’Sampai akhir tahun nanti, setiap malam akan ada pementasan wayang Potehi untuk para pemula.

Kami melatih pemain baru, biar tidak punah.Target kami, dalam satu tahun, ada dua grup Potehi yang terlahir,’’ bebernya.(yan/jif/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *