Asal-Usul

Asal-usul Desa Bareng, Kecamatan Bareng Jombang (2): Pernah Jadi Tempat Perlindungan Saat Zaman Belanda, Warga Pribumi Bantu Tentara Lawan Penjajah

×

Asal-usul Desa Bareng, Kecamatan Bareng Jombang (2): Pernah Jadi Tempat Perlindungan Saat Zaman Belanda, Warga Pribumi Bantu Tentara Lawan Penjajah

Sebarkan artikel ini
Peta Desa Bareng, Kecamatan Bareng Jombang.

Desakita.co – Pada zaman penjajahan Belanda, Desa Bareng Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang pernah dijadikan basis perlawanan rakyat.

Kepala Desa Bareng Sukriadi menceritakan, Desa Bareng pernah digunakan para pengungsi bersama tentara dari Surabaya sebagai tempat perlindungan yang aman.

“Setelah Desa Bareng diketahui sebagai basis perlawanan rakyat, maka Belanda menyusun kekuatan tandingan yang berbasis di kota Ngoro yang berjarak 4-5 Km dari Desa Bareng,” ujar dia.

Dari cerita yang dia himpun, pada tahun 1900 an jalan penghubung Bareng-Ngoro nyaris tak dapat dilewati karena disepanjang jalan tersebut dibuat lubang-lubang dan ranjau agar Belanda sulit membawa senjata berat saat mengusir tentara di Desa Bareng.

“Sedangkan peranan penduduk Bareng, para pemuda, ibu-ibu, bahu membahu mendukung tentara pengungsi yang di Desa Bareng,” jelas dia.

Sementara, peran pemuda sebagian besar sebagai kurir pembawa senjata waktu pasukan berpindah tempat, sedangkan kaum ibu membuat rangsum makan apa adanya saat itu.

“Untuk memudahkan pengintaian kapan pasukan Belanda menuju Bareng, dibuatlah sebuah panggung diatas sebuah Pohon winong, yaitu pohon yang tertinggi di Desa Bareng saat itu,” papar dia.

Pohon itu tepatnya terletak di belakang Kantor Polisi sektor Bareng. Hanya sayangnya Pohon bersejarah itu tidak dapat dilestarikan dikawatirkan bila nanti roboh akan membahayakan pemukiman warga Dusun Bareng. “Pohon tersebut dipotong sekitar tahun 1950 an oleh pemerintahan Desa saat itu,” jelas dia.

Sebelum tahun 1940-an, penduduk Desa Bareng masih homogen yaitu dihuni oleh murni penduduk pribumi mayoritas Jawa, dan minoritas Madura keturunan.

“Kemudian setelah Indonesia merdeka maka penduduk Desa Bareng menjadi lebih beragam setelah berdatangan etnis selain Jawa yaitu etnis Cina,” pungkas Sukriadi. (ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *