Pendidikan

Ini Penyebab Tak Semua Siswa Kelas 12 di Jombang Ambil Jatah SNBP

×

Ini Penyebab Tak Semua Siswa Kelas 12 di Jombang Ambil Jatah SNBP

Sebarkan artikel ini

DesaKita.co – Tidak semua siswa yang dinyatakan memenuhi syarat (eligible) mengambil kesempatan untuk mendaftar ke perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur prestasi (SNBP). Faktor ekonomi, dan tidak ingin lanjut pendidikan menjadi penyebabnya.

’’Sekolah-sekolah pinggiran tidak bisa disamakan dengan sekolah kota. Banyak yang tidak berminat untuk lanjut kuliah, karena banyak faktor,’’ kata Saidun, pembina musyawarah guru bimbingan konseling (MGBK) SMAN Jombang sekaligus kepala SMAN Ngoro, Jombang.

Tahun ini, ada 15 siswa yang enggan mengambil kesempatan SNBP di sekolahnya. Rata-rata penyebabnya, tidak berminat kuliah, keterbatasan ekonomi, dan ingin langsung bekerja.

Namun ada juga yang sengaja tak ambil SNBP karena ingin kuliah kedinasan, atau mengambil diploma agar segera bisa bekerja.
Sebagai ganti siswa yang dinyatakan eligible tapi tak mendaftar SNBP, maka peringkat dibawahnya naik untuk memenuhi porsi 40 persen bagi sekolah terakreditasi A.

’’Misalnya siswa yang dinyatakan eligible ada 30. Tapi yang peringkat 15 mengundurkan diri, maka siswa peringkat 31 naik otomatis,’’ jelasnya.

Pengumuman SNBP bakal dilaksanakan 26 Maret nanti. Ada beberapa kriteria penilaian yang digunakan PTN untuk menentukan kelulusan. Di antaranya, nilai akademik siswa, prestasi sekolah melalui akreditasi sekolah, prestasi non akademik, juga IPK alumnus SMA yang kini sedang kuliah.

’’Jadi tidak murni dari nilai rapor. Prestasi sekolah, nilai non akademik, juga IPK alumnus yang sekarang kuliah di sana juga dijadikan pertimbangan,’’ jelasnya.

Ia mengaku tak tahu, total berapa siswa yang mendaftar se-Kabupaten Jombang. Sebab, itu tidak bisa dipantau. Termasuk berapa siswa yang diterima. Sebab kelulusan masuk ke akun masing-masing siswa, sehingga sekolah menunggu laporan siswa.

’’Kadang juga laporan tidak cukup sehari. Misal hari ini pengumuman, ada yang laporannya dua hari kemudian. Ada yang tidak laporan, bahkan ada yang tidak berani buka hasilnya,’’ ucapnya. (wen/jif/fid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *