PemerintahanPotensi

Rawat Jejak Sejarah Bung Karno, Desa Losari Ploso Jombang Adakan Kirab Titik Nol Soekarno Setiap Tahun

×

Rawat Jejak Sejarah Bung Karno, Desa Losari Ploso Jombang Adakan Kirab Titik Nol Soekarno Setiap Tahun

Sebarkan artikel ini
Baca Juga: Napak Tilas Kenangan Presiden Soekarno di Jombang: Pernah Berkunjung Tiga Kali, Terakhir di Desa Rejoagung Ploso Tahun 1952

Desakita.co – Desa Losari, Kecamatan Ploso, Jombang yang diyakini sebagian besar masyarakat sebagai tempat kelahiran dan rumah masa kecil presiden pertama Indonesia Ir Soekarno atau Bung Karno.

Tak heran jika di wilayah Desa Losari juga banyak terdapat jejak sejarah dari Sang Proklamator.

Beberapa di antaranya adalah puing bangunan Sekolah Ongko Loro di Gang Tio, Dusun Losari Krajan yang diyakini merupakan tempat mengajar Soekeni, ayah kandung Bung Karno.

Baca Juga: Ini Sosok Soekeni Ayahanda Bung Karno: Jadi Guru Sekolah Pribumi di Desa Rejoagung Ploso 6 Tahun

Bekas sekolah rakyat tempat Bung Karno diyakini pertama kali sekolah terletak di Dusun Rejomulyo, bekas kantor Kawedanan Ploso di Dusun Losari Rowo, Langgar Kedungturi di lingkup Pondok Pesantren Majma’al Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah, tempat Bung Karno diyakini dulunya mengaji.

Kepala Desa Losari Sutrisno menyampaikan, Pemdes Losari turut berperan dalam pelestarian bukti jejak sejarah Sang Proklamator.

Jika sebelumnya hanya diperingati dengan upacara dan kegiatan sederhana bersih-bersih lokasi sejarah, pada tahun ini ada sinergi dengan berbagai pihak dalam menggelar kegiatan Kirab Titik Nol Soekarno, Minggu (23/6).

Baca Juga: Diyakini Desa Kelahiran Bung Karno, Pemdes Rejoagung Kecamatan Ploso Jombang Gelar Tasyakuran Bersama Lintas Elemen

Kirab mengambil start dari bangunan rumah (sekarang tinggal menyisakan bagian fondasi) yang diyakini dulunya merupakan kediaman masa kecil Soekarno yang terletak di Gang Buntu, Dusun/Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso mengelilingi beberapa titik bukti sejarah Bung Karno hingga finish di Balai Desa Losari.

Kegiatan Kirab Titik Nol Soekarno dihadiri jajaran Forkopimcam Ploso, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang, pemerhati sejarah, kerabat dekat Bung Karno serta diramaikan masyarakat sekitar yang kompak mengenakan kostum jadul selama acara.

”Kami selaku pemdes hanya sanggup merawat situs sejarah Sang Proklamator karena status kepemilikan lahan milik pribadi.

Baca Juga: Napak Tilas Kenangan Presiden Soekarno di Jombang: Pernah Berkunjung Tiga Kali, Terakhir di Desa Rejoagung Ploso Tahun 1952

Harapan ke depannya ada langkah serius dalam memperjuangkan jejak sejarah Bung Karno di kawasan Kecamatan Ploso untuk dijadikan cagar budaya nasional,” pungkas Sutrisno. (dwi/naz)

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *