Pemerintahan

Jalan Utama di Desa Kedunglosari Jombang Ini Bolong, Warga Tandai Pakai Kayu

×

Jalan Utama di Desa Kedunglosari Jombang Ini Bolong, Warga Tandai Pakai Kayu

Sebarkan artikel ini
RUSAK: Kondisi jalan di Desa Kedunglosari, Kecamatan Tembelang yang bolong ditandai kayu dan karung (6/1).

Desakita.co – Kondisi jalan di Desa Kedunglosari, Kecamatan Tembelang rusak. Itu setelah bagian tengahnya bolong.

Karena membahayakan pengguna jalan, warga memasang titik kerusakan dengan kayu dan karung.

Pantauan di lokasi kemarin, jalan kabupaten yang dibawahnya terdapat drainase itu bolong.

Lokasinya tepat di tengah jalan. Material aspal bolong. Hingga terlihat bagian dasar drainase. ”Rusaknya sudah hampir satu mingguan,’’ kata Mustakim, salah seorang warga.

Semula, kerusakan tak sebesar sekarang ini. ’’Mulanya kecil, terus dibiarkan lama-lama besar karena jadi genangan air,’’ imbuhnya.

Karena lokasi kerusakan di badan jalan, warga akhirnya memberikan tanda.

Baca Juga: Lubang Bertebaran, Jalan Rusak di Desa Tugusumberjo Peterongan Jombang Dikeluhkan Warga

Agar pengguna jalan yang lewat lebih hati-hati. ’’Takutnya pengemudi sepeda motor terperosok di situ, karena lubangnya sudah besar. Makanya kita tandai kayu dan karung,’’ ujar Mustakim.

Warga berharap segera ada perbaikan. Jalan itu setiap hari ramai pengguna jalan, karena menjadi akses antar desa. ’’Mudah-mudahan bisa segera diperbaiki, kalau dibiarkan takutnya rusak semakin parah,’’ kata Mustakim.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Jombang, Bayu Pancoroadi, mengatakan, ruas jalan itu merupakan kewenangannya.

Baca Juga: Lubang Bertebaran, Jalan Rusak di Desa Pundong Dikeluhkan Pengguna Jalan

Adanya kerusakan bakal ditindaklanjuti dengan survei ke lapangan.

’’Itu ikut kewenangan kami, akan segera kami identifikasi dahulu,’’ ujarnya melalui Kabid Bina Marga, Agung Setiaji.

Langkah itu dilakukan sebagai upaya memastikan titik kerusakan dan langkah perbaikan yang diperlukan.

’’Apakah cukup dilakukan pemeliharaan atau penanganan yang lain. Kita perlu identifikasi dulu tingkat kerusakannya,’’ kata Agung. (fid/jif)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *