Desakita.co – Musim hujan membuat hamparan bunga pacar air di Dusun/Desa Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang bermekaran.
Namun petani harus melakukan perawatan ekstra karena gulma terus bermunculan.
Pantauan dilokasi, tampak sesosok pria paruh baya tampak sibuk mencabuti gulma yang tumbuh mengerumuni tanaman bunga pacar air, Sabtu (17/2) pagi.
Selain mencabut, ia juga mengambil ember untuk menguras air yang menggenangi lahan. Aktivitas yang dijalani Palidin, 50, petani bunga pacar air itu dilakukan setiap hari.
”Kalau musim hujan ya harus harus dirawat. Karena gulma seperti rerumputan ini tumbuh subur. Baru dua minggu saya cabuti, sekarang tumbuh lagi,’’ ujarnya sembari menunjukkan rumput liar yang dimaksud.
Selain gulma, lanjutnya, kendala yang dihadapi saat masuk musim hujan seperti sekarang ini banyak tanaman mati akibat tergenang air.
Rata-rata, tanaman akan mati jika satu minggu lebih akarnya tergenang air. Karena itu ia seringi mengontrol sawahnya dan menguras sawah yang tergenang.
”Ini harus dikuras, kalau tidak airnya tetap menggenang,’’ jelas dia.
Diakuinya, tanaman pacar air tumbuh maksimal. Bunga yang dihasilkan juga lebat. Namun sayang, harga di pasaran sedang turun.
”Sekarang menurun, per ukuran plastik besar atau sekitar 2 Kg cuma Rp 15.000,’’ jelasnya lagi.
Harga segitu itu tergolong murah. Sebab, pada hari-hari tertentu, harga normalnya antara Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per Kg.
”Memang kalau bunga ini kan tidak ada pasarannya. Jadi harga dipengaruhi kebutuhan. Kalau Kamis kliwon atau jelang puasa mahal.
Bisa Rp 30 ribu per Kg,’’ jelas dia. Untuk itu yang dilakukan sekarang menyiapkan tanaman yang diperkirakan akan berbunga jelang bulan Ramadan.
”Ya untuk persiapan saya sudah tanam. Dan perkiraan 20 hari lagi sudah mekar nanti,’’ pungkasnya. (bin/ang)