Lifestyle

Farah Putri Nazwa Siswi 9 Jombang: Menanti Bintang Jatuh

×

Farah Putri Nazwa Siswi 9 Jombang: Menanti Bintang Jatuh

Sebarkan artikel ini

Desakita.co – Zakiyya duduk di depan jendela besar loteng rumahnya. Tempat yang menjadi kesukaan

Zakiyya ketika bintang-bintang sedang bertebaran di langit. Juga saat ia sedang merindukan ibu dan ayahnya.

Zakiyya sering mendengar ucapan orang-orang, kalau kita mengajukan permohonan saat ada bintang jatuh, maka  permohonan itu akan bisa dikabulkan.

Zakiyya seorang gadis yang beranjak usia 13 tahun ini hanya punya satu permohonan. Zakiyya ingin bertemu dengan ibu dan ayahnya.

Zakiyya sejak usia tiga tahun telah ditinggal kedua orang tuanya. Keduanya bercerai. Namun neneknya selalu menyembunyikan kenyataan tersebut.

Nenek selalu menyampaikan, kedua orang tuanya bekerja di luar negeri.

Sudah berhari-hari  Zakiyya menghabiskan waktu usai belajar di jendela loteng yang besar itu. Ruangan loteng nyaman sekali karena dihiasi seperti kamar tidur.

Hanya satu yang ia tunggu, bintang jatuh. Biasanya, ia akan duduk di sana sampai pukul sembilan malam, lalu tidur di kamar. Karena hari ini Sabtu, Zakiyya memutuskan untuk ada di sana lebih lama.

’’Kiya, yuk turun! Kita nonton di bawah.’’ Terdengar suara nenek dari pintu loteng

’’Sebentar lagi Zakiyya turun ya, Nek. Kiya masih mau di sini dulu,’’ jawab Zakiyya.

Satu jam… Dua jam… Tiga jam… Terlewati namun tak satu pun bintang jatuh, bahkan sampai Zakiyya tertidur dan bermimpi.

Dalam mimpi Zakiyya…..

Seolah duduk di suatu perbukitan. Saat ia melihat ke atas, ada bintang bertaburan dan ia melihat ke bawah ada lampu-lampu kota yang mirip bintang.

Sekitar bukit itu orang-orang sedang duduk dan menikmati keindahan bintang-bintang. Semuanya kompak tak bersuara keras, hanya senyum dan berbisik  jika diperlukan.

Zakiyya pun masih di bukit itu sambil menunggu bintang jatuh.

’’Mungkin di bukit ini, bintang jatuh lebih mudah terlihat,’’ katanya pada diri sendiri. Zakiyya masih takjub dengan keindahan langit berbintang.

Ingin rasanya ia ambil satu bintang itu untuk dibawanya pulang.

Tiba-tiba, Zakiyya melihat ada satu bintang jatuh. Mata Zakiyya melebar karena terkejut. Tetapi ia segera ingat bahwa, ia akan mengajukan permohonan.

Mata Zakiyya terpejam, ia mengucapkan harapan dengan sungguh-sungguh. Bahkan kesungguhannya sampai membuat air mata Zakiyya menetes.

Oleh Farah Putri Nazwa, kelas 7H MTsN 9 Jombang di Tanjunganom, Diwek

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *