Lifestyle

Cerita Sukses Adam Agung Setyawan Arek Sambongdukuh Jombang Kerja di Uni Emirat Arab

×

Cerita Sukses Adam Agung Setyawan Arek Sambongdukuh Jombang Kerja di Uni Emirat Arab

Sebarkan artikel ini
Adam Agung Setyawan bersama teman-temannya.

Desakita.co – Bisa kerja di negara kaya, Uni Emirat Arab adalah pencapaian sendiri bagi Adam Agung Setyawan.

Ia bisa bekerja sekaligus jalan-jalan.

Sejurus dengan hobinya yaitu travelling dan kuliner.

”Saya di sini sekaligus menikmati masa muda, bisa kerja sambil jalan-jalan, ini adalah citra dan kebanggaan bagi saya sendiri,” ungkap warga Sambong Santren, RT 5, RW 1, Desa Sambongdukuh Kecamatan Jombang yang kini tinggal di Al Reem Island Abu Dhabi UEA.

Pria yang lahir di Tulungagung, 29 Juli 1992 itu sudah berpengalaman kerja di berbagai hotel di luar negeri.

Setelah lulus SMKN 1 Jombang 2012, ia langsung bekerja di Brisdale hotel, Kuala Lumpur 2012.

“Awalnya memang ditawari training di Malaysia saat kelas 3 SMK,” kata alumnus SMKN 1 Jombang Jurusan Pemasaran itu.

Satu tahun di Malaysia, ia pulang ke Jombang.

Ia kemudian kerja di JW Marriot Surabaya mulai 2013 sampai 2015.

Perjalanannya di Uni Emirat Arab dimulai tahun 2016, di Ramada Hotel sampai 2017

Kemudian di Jumeirah Emirate Tower Dubai 2017-2018,

Movenpick Hotel Dubai 2018-2019, Sheraton Grand Dubai 2020-2022, Singhasari Hotel Batu Malang 2022.

Kemudian sekarang di Fourseason Hotel Abu Dhabi 2023 sebagai server atau kasir.

”Kerja di Dubai itu prosesnya mudah, semua biaya dari tiket ditanggung perusahaan, banyak lulusan perhotelan yang sukses kerja di Dubai. Benefit tiket per tahun untuk pulang ke Indonesia ditanggung hotel, serta akomodasi yang sangat layak,” kata alumnus SDN Sambongdukuh 1 dan SMPN 1 Tembelang tersebut.

Dari jenjang karier, Dubai dinilai cukup cepat jika dibandingkan dengan Indonesia.

”Serta ada tunjangan pensiun atau graduity,” jelasnya.

Untuk bisa kerja di Dubai, ia sering membuka website cartererglobal.com atau linkind untuk mendapatkan informasi tentang pekerjaan di luar negeri.

Sembari mencari informasi sebanyak-banyaknya melalui website, hal lain yang perlu disiapkan adalah mental dan kemampuan berbahasa Inggris.

”Kerja di luar negeri sangat enak, meski kadang kangen keluarga, tapi kita bisa membanggakan dan membahagiakan orang tua melalui finansial yang menjanjikan,” katanya.

Selama bekerja di luar negeri, ia sudah berhasil membeli rumah, kendaraan bermotor, serta mengajak kedua orang tuanya, Sri Utami dan Yayan Rahmad Maharjo, jalan-jalan ke luar negeri.

”Saya pernah mengajak orang tua stay cation di Hotel Luxury Fourseason Malaysia,” ungkapnya.

Awal bekerja di Dubai, ia belajar berkomunikasi serta mengikuti alur teman-teman lainnya dari lintas negara.

Awal bekerja banyak masalah yang ditemui karena harus belajar banyak hal.

”Harus punya teman yang baik, untuk bisa saling cerita,” tambahnya.

Dari sisi makanan, tidak sulit menemukan makanan Indonesia di Dubai, namun harganya sangat mahal.

”Yang paling susah kalau lagi capek banget, susah cari tukang pijit,” candanya.

Namun, banyak hal positif yang ia dapatkan.

Salah satunya adalah fasilitas dari tempat kerja yang didapatkan dinilai sangat baik, sehingga bisa membuat kedua orang tua bangga ketika mendengarkan cerita pekerjaannya di negeri orang.

”Dulu bahasa Inggris yang dulunya agak sulit, sekarang juga jauh lebih baik,” pungkasnya. (wen/naz/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *