Desakita.co – Keluhan warga Dusun Betek Selatan, Desa Betek, Kecamatan Mojoagung soal rumah mereka yang terancam tergerus tanggul sungai direspons Pemkab Jombang. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Jombang akan segera melakukan pengecekan terhadap keluhan tersebut.
’’Sebelumnya memang ada keluhan soal tanggul kritis di sana, namun kalau ada yang baru lagi kami akan segera cek kembali,’’ kata Kepala Bidang Sumberdaya Air (SDA) Dinas PUPR Jombang, Sultoni, (11/7).
Keluhan tanggul kritis di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Kali Gunting memang cukup banyak. Pihaknya juga akan segera melakukan pendataan untuk ditindaklanjuti ke instansi terkait.
’’Yang jelas kalau memang benar adanya, kami akan kembali bersurat ke BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas karena wilayah mereka,’’ imbuhnya.
Selain di Betek Selatan, ada sejumlah titik tanggul kritis lain yang telah terdata. ’’Ada enam titik kondisi tanggul yang kritis hingga jebol butuh penanganan permanen,’’ ungkapnya.
Rinciannya, tanggul Kali Marmoyo di Desa Pagertanjung, Kecamatan Ploso yang jebol. Dua titik di DAS saluran buang Watudakon, masing-masing tanggul jebol di Desa Carangrejo dan longsor di Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben.
Tiga titik lainnya berada di DAS Kali Gunting. Yakni di Desa Mojotrisno dan Desa Tanggalrejo, Kecamatan Mojoagung tanggul longsor. Serta Kali Gunting di Dam Balongsono (Desa Talunkidul, Kecamatan Sumobito), kanan dan kiri tanggul rusak.
Sebelumnya, warga Dusun Betek Selatan, Desa Betek, Kecamatan Mojoagung resah. Rumah mereka makin habis tergerus bibir sungai yang longsor. Bahkan, kini sudah tiga rumah dan satu musala yang menunggu giliran ambruk. (riz/jif)