LifestylePemerintahanPotensiUncategorized

Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan Pamerkan Produk UMKM Unggulan saat Giat Musrenbang

×

Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan Pamerkan Produk UMKM Unggulan saat Giat Musrenbang

Sebarkan artikel ini
POTENSI: Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo didampingi Plt Lurah Meri Happy Indra Pratiwi menunjukkan produk UMKM unggulan saat Musrenbang Kelurahan Meri, Senin (20/1).

Desakita.co – Pemerintah Kota Mojokerto menggelar road show Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2026 di tingkat kelurahan. Senin (20/1), forum yang diselenggarakan untuk merumuskan prioritas pembangunan ini dilaksanakan di Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan.

Uniknya, musrenbang yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo ini juga menjadi ajang untuk memamerkan produk unggulan hasil UMKM di Kelurahan Meri. Salah satunya syal batik yang dikalungkan kepada sekdakot dan kepala perangkat daerah beserta tamu undangan oleh Duta Genre Kota Mojokerto. ’’Syal batik merupakan hasil produksi perajin dari Kelurahan Meri,’’ ungkap Plt Lurah Meri Happy Indra Pratiwi.

Menariknya lagi, di aula tempat digelarnya musrenbang juga peragakan praktik mencanting batik. Serta, dipajang pula sejumlah hasil goresan motif karya pembatik senior kelurahan Meri, Bu Dar. Happy mengungkapkan, selain menjadi wadah untuk menampung aspirasi masyarakat, forum musrenbang juga diharapkan menjadi media untuk mempromosikan potensi dari Kelurahan Meri.

Selain batik, sejumlah hasil UMKM unggulan lainnya juga turut diprmomosikan. Salah satunya produk makanan kemasan keripik tempe yang telah memiliki sertifikasi halal, PIRT, hingga pengecekan mutu. ’’Produk rumahan ini murni produksi lokal warga Meri. Tetapi pemasarannya sudah berhasil masuk di toko modern dan swalayan,’’ paparnya.

Selain itu, juga terdapat aneka produk olahan minuman lainnya. Antara lain, minuman Aloe vera yang menjadi produk khas Kelurahan Meri. Produk berbahan dasar lidah buaya diolah dari hasil budi daya di sekitar rumah warga. ’’Bahannya juga bisa dibuat untuk pembuatan dawet Aloe vera,’’ ulasnya.

Produk lainnya adalah minuman bunga telang dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Tropodo. Kemudian juga ada jamu yang dari Kampung KB. Seluruh produk lokal tersebut dinaungi dalam kelompok UPPKA Kelurahan Meri binaan Badan Pengurus Cabang Andalan Kelompok Dinas Kesehatan PPKB Kota Mojokerto.

Sementara itu, dalam Musrenbang Kelurahan Meri, total terjaring 25 aspirasi masyarakat yang diusulkan. Mencakup 15 usulan dari bidang infrastruktur, 5 usulan di bidang ekonomi, dan 5 usulan di bidang pembangunan manusia. ’’Harapannya seluruh aspirasi dari Kelurahan Meri bisa terakomodir untuk kemajuan Kota Mojokerto,’’ tandas Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo.

Gaguk menyatakan, musrenbang yang digulirkan sejak 14 Januari lalu akan terus digelar secara estafet hingga 28 Januari nanti. Musrenbang akan kembali berlanjut pada tingkat kecamatan yang diagendakan pada 18-20 Februari mendatang. ’’Musrenbang akan terus kita lakukan di 18 Kelurahan yang ada di Kota Mojokerto untuk mendengarkan langsung usulan-usulan bagi pembangunan baik dari sektor infrastruktur, ekonomi, dan sosial,’’ tandas dia. (ram/fen)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *