Desakita.co – Jumlah pencari kerja (pencaker) di Jombang ternyata mencapai ribuan orang setiap tahun.
Sepanjang tahun ini, ada 2.318 orang yang mendaftarkan diri ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Jombang.
Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan jumlah lulusan SMK/SMA se Jombang yang mencapai 9.700 orang.
Kepala Disnaker Jombang Priadi menjelaskan, tahun ini total ada 2.318 pencaker yang mendaftar di tempatnya.
Selain lulusan SMP, sebagian ada yang lulusan SMA hingga perguruan tinggi.
Menurutnya, jumlah itu hanya pencari kerja yang mendaftar ke Disnaker Jombang.
Ia tak menampik bila selama ini jumlah pencari kerja memang sangat tinggi.
Sebab, per tahun, lulusan dari jenjang SMA/SMK di Jombang juga cukup banyak.
Jumlahnya mencapai 9.700-an orang.
”Lulusan sekolah jenjang SMA/SMK ada 9.700 rata-rata tiap tahun, sebagian besar ada yang melanjutkan sekolah, cari kerja dan ada yang membuka usaha sendiri di rumah,’’ tambahnya.
Priadi menjelaskan, para pencaker yang mendaftar ke Disnaker Jombang itu untuk mengurus kartu kuning alias kartu AK1.
Yakni kartu tanda pencari kerja sebagai syarat melamar ke perusahaan tertentu.
”Tapi sebagian perusahaan sekarang sudah tidak lagi mempersyaratkan kartu AK 1,’’ beber dia.
Pemkab juga selalu memfasilitasi para pencaker agar segera mendapatkan pekerjaan.
Misalnya, memfasilitasi dengan pemberitahuan informasi lowongan ke beberapa perusahaan sesuai kompetensi yang dimiliki.
”Di Jombang sendiri ada 632 perusahaan dari skala kecil, sedang, hingga menengah. Itu kalau ada lowongan kita informasikan,’’ jelasnya.
Selain itu, pelatihan lewat Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas juga dilakukan.
Saat ini, jumlah BLK komunitas meningkat dari 34 BLK tahun lalu, kini menjadi 58 titik.
Salah satunya, karena semakin banyak lembaga-lembaga yang mendirikan BLK.
”BLK komunitas di Jombang terus meningkat, karena mereka juga mendapatkan bantuan dari Kementerian Ketenagakerjaan RI senilai Rp 1 miliar setiap satu titik,’’ pungkas Priadi. (ang/bin/ang)