Pemerintahan

Pemilih Milenial Capai 320.145 Orang, Pj Bupati Jombang: Jangan Golput!

×

Pemilih Milenial Capai 320.145 Orang, Pj Bupati Jombang: Jangan Golput!

Sebarkan artikel ini
BERI PENJELASAN: Pj Bupati Sugiat memberikan keterangan kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Desakita.co – Pj Bupati Jombang Sugiat minta pemilih pemula, khususnya generasi muda bijak dalam menggunakan media sosial.

Terutama di masa kampanye Pemilu 2024 ini. Melek pesta demokrasi dengan menggunakan hak pilihnya dan tidak golput.

”Dalam beberapa kesempatan saya seringkali mengimbau, saat ini adalah masa kampanye. Jadi pemilih generasi muda jangan mudah terporovokasi dan harus bijak dalam bermedsos,’’ ujarnya.

Menurut dia, beda pilihan dalam sebuah pesta demokrasi adalah hal wajar.

Namun, jangan sampai perbedaan itu menimbulkan gesekan apalagi perpecahan.

“Untuk itu kita harus bersikap dewasa dan bijaksana dalam menyikapi segala perbedaan,’’ tegasnya.

Saat ditanya apa ada potensi konflik di masa kampanye Pemilu 2024?

Sugiat menyebut, potensi konflik pasti ada.

Untuk itu, koordinasi dengan pihak-pihak terkait terus dilakukan guna mencegah potensi konflik membesar.

Ia mengingatkan kepada pemilih pemula agar tidak golput atau sengaja tidak menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu.

”Jangan sampai golput, karena dengan pilihan kalian bisa menentukan bangsa ini ke depan,’’ tegas Sugiat.

Sementara itu, Ketua KPU Jombang Abdud Wadud Burhan Abadi menyampaikan, pemilih pemula memang mendominasi pada pemilu 2024.

Total ada 320.145 atau 31,65 persen pemilih pemula dengan rentang usia 27-42 tahun.

”Ya, pemilih pemula generasi milenial mendominasi,’’ ujarnya melalui Ayattulloh Qumaini, Divisi Perencanaan Data dan Informasi.

Pihaknya telah mengelompokkan pemilih berdesarkan kategori usia.

Misalnya pemilih gen X rentang usia 43-58 tahun diketahui sebanyak 300.935 atau 29.75 persen.

Kemudian, pemilih baby boomer rentang usia 60-78 tahun diketahui sebanyak 160.140 pemilih atau 15,83 persen.

Sedangkan, pemilih kategori Gen Z dengan rentang usia 17-26 tahun sebanyak 209.275  atau 21 persen.

Kemudian, untuk kategori pre-bommer usia 79-99 tahun sebanyak 20.816 atau 2.06 persen.

”Serta terakhir kategori usia 100 tahun sampai 118 tahun sebanyak 91 atau 0,01 persen,’’ pungkasnya. (ang/bin/ang)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *