Desakita.co – Keberadaan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Jombang masih menghadapi sejumlah kendala. Salah satunya belum memiliki gedung mandiri. Hingga kini, hampir seluruh Kopdes Merah Putih masih menumpang di kantor desa. Sementara untuk modal usaha masih mengandalkan simpanan anggota.
”Kebanyakan Kopdes Merah Putih memang masih menumpang di balai desa. Hal ini wajar karena mereka masih dalam tahap awal. Fokus utamanya bukan pada pembangunan gedung, tetapi lebih kepada penguatan sumber daya manusia (SDM) dan pengembangan usaha terlebih dahulu. Jika koperasi sudah berkembang dengan baik, barulah bisa membangun gedung secara mandiri,” terang Sekretaris Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop UM) Jombang Gatut Wijaya.
Menurutnya, pilihan strategi ini penting agar koperasi benar-benar siap secara kelembagaan maupun operasional sebelum melakukan investasi dalam bentuk bangunan permanen. ”Dengan begitu, keberadaan gedung nantinya bisa menunjang aktivitas usaha yang sudah mapan, bukan sekadar simbol berdirinya koperasi,” tandasnya.
Dari sisi permodalan, Gatut menjelaskan sumber dana Kopdes Merah Putih sejauh ini masih terbatas pada simpanan pokok dan simpanan wajib anggota. Meski begitu, ada upaya memperkuat manajemen melalui kerja sama dengan Koperasi Wanita (Kopwan) maupun koperasi lain yang lebih dulu mapan. ”Kerja sama ini dilakukan sebagai sarana belajar, bagaimana mengelola usaha koperasi secara profesional sehingga kelak Kopdes Merah Putih juga bisa mandiri,” ujarnya.
Ia menambahkan, hingga saat ini belum ada satu pun Kopdes Merah Putih yang mengajukan pinjaman modal ke lembaga keuangan. ”Fokus mereka masih pada penguatan kelembagaan dan operasional. Pinjaman baru akan dipertimbangkan jika koperasi sudah berjalan dengan baik dan memiliki manajemen yang mapan,” bebernya.
Meski masih menghadapi keterbatasan, keberadaan Kopdes Merah Putih dinilai memiliki prospek cerah. Dengan strategi bertahap, mulai dari penguatan SDM, pengelolaan usaha, hingga permodalan, koperasi desa ini diharapkan mampu tumbuh menjadi lembaga ekonomi yang sehat dan mandiri. ”Kalau manajemen dan kelembagaannya sudah kuat, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan Kopdes Merah Putih bisa membangun gedung sendiri, sekaligus menjadi motor penggerak ekonomi di tingkat desa,” pungkas Gatut.(yan/naz)











