Desakita.co – Pj Bupati Jombang Sugiat mengajak semua masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya hari ini di tempat pemungutan suara (TPS) masing-masing.
Upaya deteksi dini dilakukan dengan memperkuat sinergitas semua unsur serta mitigasi potensi kerawanan bencana yang bakal terjadi.
“Sebagai finalisasi kesiapan, hari ini (kemarin, Red) kita mengadakan zoom meeting dengan seluruh unsur di tingkat kecamatan.
Setelah ini kita akan memantau TPS agar Pemilu di Jombang siap,’’ ujarnya.
Dijelaskan, Pemkab Jombang telah menjalin sinergitas dengan semua unsur pemangku kepentingan.
Mulai TNI-Polri, organisasi masyarakat hingga semua jajaran penyelenggara Pemilu. ”Kita telah memetakan beberapa potensi kerawanan.
Misalnya H-1 terkait distribusi logistik ke TPS-TPS daerah terpencil Plandaan dan Wonosalam.
Beberapa wilayah tidak bisa dijangkau dengan roda empat, tapi Alhamdulillah lancar dengan melibatkan kendaraan dari BPBD, Dinsos dan TNI-Polri,’’ tambahnya.
Begitu juga terkait potensi blank spot, ia menyebut ada beberapa TPS yang sulit sinyal.
Namun berkat koordinasi dan sinergitas dengan unsur terkait, blank spot dapat teratasi.
”Tinggal satu yang belum di Desa Carangwulung, ada satu TPS yang tidak bisa dijangkau sinyal.
Tapi Alhamdulillah berdasar koordinasi dengan KPU, untuk pelaporan mereka bisa pindah ke kecamatan. Tapi nanti tetap harus dikawal karena pindah tempat,’’ jelas dia.
Tak hanya itu, ia juga berkoordinasi dengan ormas di Jombang. Mulai Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Komunikasi Masyarakat Jombang (FKMJ), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) untuk terus mengintenskan deteksi dini terhadap segala hal yang berpotensi mengganggu Kamtibmas.
”Kita jangan menjadi pemadam kebakaran, tapi harus bisa bisa mendeteksi potensi kerawananan pemilu,” tandasnya.
Pj bupati mengimbau masyarakat Jombang menggunakan hak pilihnya.
”Seluruh warga yang memiliki hak pilih agar menggunakan hak pilihnya sebagai bentuk tanggungjawab sebagai warga negara.
Jangan golput, silahkan menggunakan hak pilih sesuai dengan hati masing-masing,’’ tegasnya.
Komandan Kodim 0814 Jombang Letkol Kav Devid Eko Junanto SIP, menyampaikan sikap TNI netral.
Pihaknya siap mengawal jalannya Pemilu di Jombang agar berlangsung aman dan kondusif.
”Pada pelaksanaan pemilu, TNI bersifat dan bersikap netral dalam artian tidak mendukung dan memihak siapapun,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Jombang, kemarin (13/2).
Dalam beberapa kesempatan, ia menegaskan kepada anggotanya untuk netral. Sesuai tugas pokok dan fungsi,
TNI akan terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu. Khususnya mengawal keamanan Pemilu. ”Keterlibatan kami dalam pengamanan pemilu karena status kami adalah BKO kepada polres,’’ tambah dia.
Jika ada bentuk penyimpangan atau pelanggaran yang ditemukan, maka ia akan berkoordinasi dengan KPU, Bawaslu sebagai penyelenggara pemilu.
”Sejauh ini belum ada. Namun, kaitannya dengan penyelenggaraan Pemilu, kami terus memonitoring perkembangan situsi di bawah agar berjalan aman dan damai,’’ tegasnya.
Hal senada disampaikan Ketua DPRD Jombang Mas’ud Zuremi, yang mengajak seluruh masyarakat untuk tidak Golput dalam pemilu legislatif dan Pilpres.
Ia mengimbau agar warga aktif memberikan hak suaranya dengan datang ke TPS terdekat. Karena menurutnya, masa depan bangsa sangat ditentukan oleh partisipasi seluruh elemen masyarakat.
“Kami berharap seluruh warga dapat menggunakan hak suaranya dengan mengunjungi TPS, serta turut serta dalam menentukan arah masa depan bangsa,” sebut dia.
Ia menyebut, memberikan suara di TPS adalah bentuk tanggung jawab warga sebagai warga negara.
Setiap individu memiliki hak untuk menentukan pilihan sesuai dengan hati nurani. Masyarakat lain tidak berhak memaksa atau meminta orang lain untuk mengikuti pilihan yang mereka buat.
Partisipasi aktif dalam memberikan suara, lanjutnya, diharapkan dapat membantu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat, sehingga hasil pemilihan dapat mencerminkan kehendak sebenarnya dari rakyat.
“Semoga pilihan masyarakat akan memilih yang terbaik. Tidak ada intervensi atau paksaan dari pihak manapun karena ini adalah hak masing-masing individu,” tambah Mas’ud.
Dirinya juga meminta masyarakat untuk menjaga keamanan dan kedamaian agar proses pemilihan bisa berjalan tertib dan lancar.
“Dilarang ada intimidasi antar sesama. Karena pilihan itu sudah menjadi hak masing-masing untuk memilih siapa saja sesuai dengan hati nurani,” tegasnya.
Untuk petugas pemilu diimbau bisa bekerja sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.
“Kami minta tidak ingin ada kecurangan-kecurangan pada saat pemilu,” katanya. Bila ada pelanggaran, maka harus diproses dan ditindak tegas.
“Karena ini sudah merusak demokrasi,” pungkasnya. (ang/bin/ang)