Desakita.co – Kapolres Jombang AKBP Eko Bagus Riyadi menyampaikan, dalam perhelatan Pemilu di Jombang bakal lebih fokus pada pengamanan di TPS serta titik-titik vital.
Sedikitnya, ada 602 personel yang disiagakan di segala penjuru sesuai titik yang sudah ditentukan.
”Pertama, kita fokus pada kegiatan pengamanan di TPS. Kedua, pasukan sudah tersebar di seluruh area yang menjadi titik pengamanan,’’ ujarnya, Rabu (13/2).
Saat berada di lapangan, personel tidak sekadar bertugas mengamankan jalannya Pemilu. Lebih dari itu, mereka diminta melakukan orientasi terhadap lingkungan.
Mulai dari koordinasi, kolaborasi serta sinergi dengan seluruh panitia keamanan.
”Tidak lupa membentuk atau membuat pola-pola penanganan baik apapun yang diperbolehkan dan yang dilarang.
Sehingga kegiatan sudah berjalan dengan lancar dan damai,’’ papar dia.
Ia menegaskan, total ada 602 personel yang diterjunkan. Namun jumlah itu, belum ditambah petugas dari Linmas dan TNI yang turut menjaga keamanan.
”Dari hasil pemetaan awal, belum ada kejadian khusus yang berpotensi mengganggu Pemilu.
Namun, kemarin memang ada angin kencang yang membuat tenda TPS di Kesamben roboh. Namun kami pastikan sudah tertangani. Apalagi yang roboh itu hanya tenda,’’ tambahnya.
Terkait kondusifitas di masyarakat, pihaknya telah melakukan berbagai upaya. Misalnya doa bersama dengan seluruh unsur masyarakat.
”Untuk lain-lain sudah terpola, kita sinergi dan doa bersama tadi malam. Mudah mudahan itu dapat memberikan stimulus bagi masyarakat untuk turut serta menjaga kondusifitas,’’ tegas Eko.
Kepala Kejaksaan Negeri Jombang Agus Chandra, mengajak masyarakat menjaga kondusifitas agar Pemilu di Jombang berjalan aman dan lancar.
Ia juga mengingatkan masyarakat menggunakan hak pilihnya dan tidak golput. ”Alhamdulillah situasi H-1 kondusif.
Tentu ini karena peran pak Pj bupati, beserta jajaran Forkopimda dan seluruh elemen masyarakat yang turut menjaga situasi dan kondisi ini,’’ ujarnya.
Ia berharap, Pemilu di Jombang berlangsung aman dengan mengedepankan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
”Mulai dari pencoblosan dan penghitungan suara nanti,’’ tambahnya. Apapun hasilnya, harus dihormati dan diterima semua kalangan. Ia tidak ingin, hasil Pemilu justru menimbulkan perselisihan dan perpecahan.
”Semua harus kita hargai, perbedaan itu merupakan khasanah dari Indonesia.
Harapan kami seluruh masyurakat dapat melaksanakan Pemilu sesuai hati nurani, jangan golput dan gunakan hak pilih dengan baik,’’ pungkasnya. (ang/yan/bin/ang)