PemerintahanUncategorized

Harga Beras Medium di Jombang Meroket, TPID Agendakan Gelar Operasi Pasar

×

Harga Beras Medium di Jombang Meroket, TPID Agendakan Gelar Operasi Pasar

Sebarkan artikel ini
MEROKET: Harga beras di pasar Mojoagung masih tinggi. (Azmy Endiyana/Radar Jombang)

DesaKita.co – Harga beras di sejumlah pasar tradisional terus meroket. Untuk jenis beras medium saja, saat ini dijual dengan harga Rp 15 ribu per kilogram (Kg). Sedangkan beras premium tembus di angka Rp 16 ribu per Kg.

Seperti terlihat di Pasar Mojoagung, Kamis (15/2) siang, harga beras yang dijual pedagang terus mengalami kenaikan. Bahkan, tren kenaikan itu terlihat dalam dua minggu terakhir. ”Semenjak dua minggu terakhir ini harga beras terus naik,” ujar Yubianto salah satu pedagang beras di Pasar Mojoagung, kemarin.

Padahal sebelumya, lanjutnya, harga beras jenis medium hanya Rp 13.000 per Kg naik. Kini, harga kebutuhan pokok yang paling diburu ini menjadi Rp 14.500 per Kg. Bahkan, sekarang kembali naik menjadi Rp 15 ribu per Kg. ”Sama juga untuk beras premium dulu Rp 14 ribu per Kg. Sekarang sudah Rp 16 ribu per kg,” ungkapnya.

Dia mengaku, untuk beras jenis stabilisasi pasokan harga pangan (SPHP) sampai sekarang ini belum dijual. Meski dirinya sudah melakukan pengajuan, tapi belum dikirim Bulog.

”Kalau SPHP nggak tahu sekarang berapa. Memang sebagian pedagang pasar dibagikan, tapi saya belum, meski sudah mengajukan,” beber dia.

Sementara di Pasar Citra Niaga (PCN) atau Pasar Legi, harga beras medium sedikit lebih rendah. Yaitu mulai dari harga Rp 14.500 hingga Rp 15 ribu per Kg. Harga tersebut menyesuaikan dengan kualitas beras. ”Kalau medium tergantung kondisi berasnya. Tapi beberapa minggu ini terus naik,” ungkapnya.

Ia mengaku, banyak penjual beras yang juga menyediakan jenis beras SPHP yang notabene harganya lebih terjangkau. Hanya Rp 10.900 per Kg. Ketersediaan beras SPHP itu sepertinya belum bisa menekan harga beras di pasaran. “Meski ada beras SPHP tapi sepertinya tidak terpengaruh. Karena selera masyarakat tetap memilih beras biasa,” tegasnya.

Dikonfirmasi hal ini, Kepala Disdagrin Jombang Suwignyo, tak menampik bila harga beras masih sangat tinggi baik di pasar tradisional maupun di penjual ecer. ”Hal ini juga terjadi di semua daerah. Harga beras tinggi. Jenis medium ada yang dijual Rp 15 ribu per Kg,” beber dia.

Saat ini tim pengendali invlasi daerah (TPID) melakukan pendalaman kenapa harga beras masih tinggi. Mengingat jumlah stok beras di Kabupaten Jombang masih sangat aman.

”Dipasaran stok masih aman. Tapi beras masih tinggi,” katanya.

Dia mengakui, penyebaran beras SPHP yang dijual para pedagang di pasar tradisional juga belum efektif untuk menurunkan harga beras. Hal ini karena banyak masyarakat lebih memilih untuk membeli beras premium. ”Kembali lagi ini tergantung selera. Tapi saat ini sudah banyak yang menjual beras SPHP,” tegasnya.

Untuk menurunkan harga beras ini pihaknya berencana menggelar operasi pasar. ”Minggu depan kita agendakan operasi pasar. Sementara di tiga pasar yakni Pasar Pon, Cukir dan Pasar Ploso,” pungkas Suwignyo. (yan/bin/fid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *