Pemerintahan

Harga Beras di Jombang Terus Merangkak Naik, Beras SPHP Sempat Langka di Pasaran, Ini Faktornya

×

Harga Beras di Jombang Terus Merangkak Naik, Beras SPHP Sempat Langka di Pasaran, Ini Faktornya

Sebarkan artikel ini
MAHAL: Penjual beras menunjukkan beras medium dan premium di Pasar Pon.

Desakita.co – Harga beras di Jombang terus merangkak naik.

Saat ini, beras jenis medium menjadi Rp 15.500 per kilogram (Kg) dan beras premium Rp 16.500 per Kg.

Hal ini yang membuat masyarakat memilih beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).

Namun, beras murah ini sempat sulit dicari setelah tiga minggu tak ada kiriman.

”Sudah tiga minggu ini tidak dikirim beras SPHP,” ujar Wahyuni salah satu penjual beras di Pasar Pon Jombang, kemarin.

Dari hari ke hari, sejak harga beras melambung, sebagian masyarakat memang memilih beras murah. Namun, beras SPHP (Stabilisasi Pasokan Dan Harga Pangan) sempat sulit dicari di pasaran.

Ia sendiri tidak mengetahui pasti, kenapa pasokan beras SPHP terlambat pengirimannya.

Padahal beras murah ini banyak diceri konsumen, seiring dengan harga beras medium maupun premium yang semakin tinggi. ”Ya harapan kami harga beras bisa segera turun. Karena memang sepi pembeli kalau harganya tinggi,” ungkapnya.

Di Pasar Peterongan, Dian salah satu pedagang, mengaku kenaikan harga beras sebenarnya sudah cukup lama.

Kenaikannya bertahap mulai dari Rp 500 hingga Rp 1.000 per Kg. ”Dulu dari harga Rp 14.000 naik terus menjadi Rp 15.500 per Kg untuk beras medium.

Beras premium malah naik menjadi Rp 16.500 per Kg,” katanya.

Meski begitu, penjualan beras tetap seperti biasa karena masyarakat juga perlu meski harganya tinggi. ”Ya mau bagaimana lagi, beras kan kebutuhan pokok,” ungkapnya.

Hanya saja, sejak harga beras naik, dirinya tidak bisa menyetok terlalu banyak.

Karena modal yang dikeluarkan akan bertambah. ”Akhirnya ya mengurangi jumlah stok. Modalnya tidak kuat,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Disdagrin Jombang Suwignyo, melalui Kabid Sarana Perdagangan dan Bapokting Yustinus Harris Eko Prastijo, menduga ada keterlambatan pengiriman dari Bulog sehingga ketersediaan stok di pasar menipis. Bahkan cenderung habis.

”Mungkin hanya telat saja dan ada evaluasi dari bulog tentang kiriman beras SPHP,” kata dia.

Kemudian, beras SPHP dikirim Kamis sebanyak 4 ton untuk delapan pedagang di Pasar Cukir.

”Tadi pagi (kemarin, Red) ada operasi pasar sebanyak 2 ton beras SPHP. Besok (hari ini, Red) ada operasi pasar di Pasar Cukir,” pungkas Harris. (yan/bin/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *