Desakita.co – Desa Kauman, Kecamatan Ngoro telah lama dikenal dengan sebutan kampung jamu.
Banyak warga turun temurun membuat jamu tradisional sejak puluhan tahun silam.
Beragam olahan jamu tradisional mulai dari sinom, temulawak, kunir, kencur dan sebagainya diolah serta dipasarkan setiap hari.
“Keunggulan jamu di desa kami dibuat dari rempah asli serta tidak menggunakan bahan pengawet.
Daya tahannya hingga tiga hari, namun jika disimpan dengan suhu dingin bisa mencapai satu minggu,” ujar Abdul Qohar Kepala Desa Kauman.
Potensi olahan jamu tradisional inilah yang terus dikembangkan agar lebih meningkatkan perekonomian masyarakat.
Hingga saat ini, tercatat ada puluhan warga yang aktif membuat jamu tradisional setiap hari. Mereka tersebar merata di empat dusun yakni Dusun Sedati, Tegalan, Krenggan dan Dusun Kauman.
Pemdes Kauman berperan aktif mendukung perkembangan produksi jamu tradisional ini.
Di antaranya membantu pengurusan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SP-PIRT) serta izin pendukung lainnya.
“Ada pula pelatihan kemasan (packing) agar dapat meningkatkan nilai jual jamu,” tambahnya.
Kemasan jamu khas Kauman ini semakin memudahkan Pemdes menjalin sinergi dengan kawasan wisata, toko modern dan penjual produk oleh-oleh UMKM.
“Ke depan kami ingin warga pembuat jamu dapat semakin meningkat perekonomiannya, sekaligus mewujudkan ikon Desa Kauman sebagai kampung jamu tradisional,” pungkas Abdul Qohar. (dwi/bin/ang)