Pemerintahan

Operasi Pasar Beras SPHP Belum Berpengaruh, Harga Beras di Pasar Citra Niaga Jombang Masih Tinggi

×

Operasi Pasar Beras SPHP Belum Berpengaruh, Harga Beras di Pasar Citra Niaga Jombang Masih Tinggi

Sebarkan artikel ini
MELAMBUNG: Kondisi harga beras di pasar citra niaga masih tinggi.

Desakita.co – Kehadiran beras program SPHP dalam operasi pasar (OP) di sejumlah pasar tradisional, ternyata tidak terlalu berpengaruh pada fluktuasi harga beras.

Apalagi, harga beras di pasar tradisional yang memang tidak dikirim beras SPHP.

“Pengaruhnya tidak banyak, sejak tahun ini juga tidak ada pasokan SPHP,” kata Sugiani, 55, salah seorang penjual beras di Pasar Citra Niasa (PCN) Jombang, kemarin.

Menurutnya, beras SPHP yang digelontor pemerintah juga tidak terlalu berpengaruh untuk menurunkan harga beras.

Apalagi, tahun ini PCN atau Pasar Legi Jombang tidak ada pasokan beras program SPHP.

Meski demikian, harga beras dalam dua hari terakhir cenderung turun. Untuk beras medium Rp 14.400 per kilogram (Kg) dan beras premium Rp 15.800 per Kg.

Meski demikian, penjualan tak begitu banyak karena pembeli beras sepi.

Menurutnya, harga beras yang sempat mencapai Rp 17.000 per Kg hanya bertahan beberapa hari.

“Memang sempat Rp 16.500 per Kg medium, dan Rp 17.000 beras premium, tapi cuma beberapa hari saja,” lontarnya.

Hingga Sabtu (24/2), harga beras medium jenis Ciherang di kios miliknya berada di angka Rp 14.400 per Kg.

Sementara beras premium jenis Bramu kini dijual dengan harga Rp 15.800 per Kg. “Harga ini adalah harga yang bertahan sejak sebulan terakhir,” beber dia.

Diakuinya, harga beras yang tinggi juga membuat pembeli cenderung turun.

“Pembeli jelas turun, karena rata-rata mengurangi pembelian, apalagi yang beli eceran. Mereka beli seperlunya saja,” tegasnya.

Sementara itu, Pimpinan Cabang Perum Bulog Mojokerto Rusli menyebut, stok beras Bulog cenderung aman.

Jumlah stok untuk Jombang-Mojokerto sampai hari ini (24/2) di kisaran angka 3.300 ton.

“Dan masih akan datang lagi 3.000 ton,” lontar dia.

Rusli menyebut, stok beras yang ada sekarang merupakan stok beras impor yang didatangkan dari luar negeri.

Dengan besaran itu, pihaknya menyebut paling tidak masih akan mencukupi kebutuhan beras di tiga kabupaten. “Kalau masuk semua 6.300 ton. Ini mampu menyanggah 7-8 bulan,” lanjutnya.

Soal kenaikan harga beras di pasaran, Rusli menyebut hal itu wajar karena kondisi musim paceklik yang melanda Indonesia sebelumnya.

“Dan berlaku tidak di sini saja sebenarnya, ini nasional levelnya,” tambahnya.

Saat  disinggung masih langkanya beras SPHP di beberapa pasar di Jombang, Pihaknya menyebut akan kembali normal.

“Yang jelas setelah nanti ada pertemuan, ada fasilitasi dan para pedagang komitmen untuk menjual beras di bawah HET yang ditetapkan, maka akan kita kirim lagi,” pungkas dia. (riz/bin/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *