DesaKita.co – Serangkaian acara memperingati Hari Strategi Konservasi Sedunia dihelat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jombang. Di antaranya aksi tanam pohon di Desa Purisemanding, Kecamatan Plandaan, Jombang Kamis (29/2). Kawasan tersebut direncanakan bakal dibangun embung.
Hadir dalam kegiatan itu, Pj Bupati Jombang Sugiat, Kepala DLH Jombang Miftahul Ulum, jajaran pejabat forkopimpa, dan kepala OPD di lingkup Pemkab Jombang serta kepala desa se-Kecamatan Plandaan.
Kegiatan diawali dengan aksi tanam bibit pohon yang dipimpin Pj Bupati Jombang Sugiat bersama jajaran forkopimda dan perwakilan perusahaan. Lokasinya berada di kompleks atau tempat yang rencananya dibangun Embung Purisemanding.
Kepala DLH Jombang Mifathul Ulum mengatakan, serangkaian acara dihelat untuk memperingati Hari Strategi Konservasi Sedunia yang diperingati setiap 6 Maret. Pihaknya bekerja sama dengan salah satu perusahaan di utara Sungai Brantas.
”Karena ada bantuan berupa 30.000 batang bibit pohon yang siap tanam,” kata Ulum.
Adanya bantuan bibit juga ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara Pj Bupati Jombang Sugiat bersama perwakilan perusahaan.
”Insya Allah akan membantu kami dalam hal konservasi lingkungan,” imbuh dia.
Karena itu, dia mengimbau setiap kades ataupun peserta yang memiliki kegiatan serupa bisa melakukan koordinasi dengan pihaknya. ”Jadi, monggo dari teman-teman kepala desa kita saling support,” ujar Ulum.
Dipilihnya aksi tanam bibit pohon di Desa Purisemanding, menurut Ulum, karena banyak hal. Salah satu yang mendukung karena di Desa Purisemanding rencananya bakal dibangun embung oleh pemerintah pusat.
”Pertama, lokasi ini Insya Allah tahun ini akan dibangun Embung Purisemanding. Ini berkat kerja semua pihak untuk meminta bantuan ke pusat. Alhamdulillah bisa segera terealisasi,” tutur dia.
Kedua, masih menurut Ulum, karena di kawasan utara Brantas berbeda dengan wilayah selatan Brantas. Salah satunya kawasan setempat memiliki topografi perbukitan.
”Karena Purisemanding seperti daerah lain di utara Brantas pada saat musim hujan air melimpah dan mengalir, tetapi musim kemarau air tidak ada,” ujar Ulum.
Diharapkan, dengan adanya pembangunan embung sekaligus aksi tanam bibit pohon ke depan berdampak signifikan. ”Insya Allah di sini tidak lagi menjadi tadah hujan, tetapi mengandalkan air secara teknis dari embung,” kata Ulum. (fid/naz)