Desakita.co – Warga Desa Dukuhmojo, Kecamatan Mojoagung mengeluhkan tak adanya pembangunan drainase pada proyek pengecoran jalan ruas Mojoagung-Mojoduwur.
Pasalnya, setiap kali hujan deras, rumah mereka tergenang air.
Seperti Sabtu (2/12) siang, puluhan rumah warga khususnya yang berada di sisi timur jalan tergenang air.
Sebagian warga membuat tanggul dengan material seadanya untuk menghalau air agar tidak masuk ke rumahnya.
”Ya kondisi kalau hujan ya begitu, air masuk ke rumah warga,” ujar Kepala Desa Dukuhmojo Nur Aini Ruba’i.
Ia mengatakan, hal itu lantaran tak adanya drainase yang berada di depan rumah warga.
Air tidak bisa mengalir dengan lancar dan menggenang di rumah-rumah warga.
”Kasihan warga kami, khususnya yang punya warung itu kalau hujan tidak bisa dilewati pembeli karena tergenang,” jelas dia.
Ia mengatakan, sedikitnya ada 50 kepala keluarga (KK) terdampak dari proyek pengecoran jalan ruas Mojoagung-Mojoagung.
”Kalau terdampak genangan hujan kisaran 50 orang,’’ pungkasnya.
Dikonfirmasi sebelumnya, Kepala Dinas PUPR Jombang Bayu Pancoroadi membenarkan jika tahun ini tidak ada pembangunan drainase di proyek pengecoran jalan ruas Mojoagung-Mojoduwur.
”Kalau drainase tidak bisa tahun ini. Insya Allah akan kita laksanakan di 2024,” jelasnya.
Alasannya, kata bayu, karena anggaran yang dimiliki tidak cukup.
Estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk menggarap drainase Rp 1 miliar lebih.
”Makanya tidak bisa dituntaskan tahun ini,” papar dia.
Meski perbaikan saluran drainase tak bisa dikerjakan tahun ini, Bayu mengaku sudah memberikan sosialiasi kepada warga secara persuasif. Dari pertemuan yang digelar bersama warga, pemdes setempat dan forkopimcam sudah sepakat.
”Sosialiasi sudah kita lakukan dan warga sudah memahami,” pungkasnya. (ang/naz/ang)