Desakita.co – Kebutuhan air bersih menjadi perhatian serius Pemerintah Desa Kebonagung, Kecamatan Ploso.
Melalui Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (Hippam), kebutuhan air bersih bagi masyarakat di empat dusun tercukupi dengan baik.
Meliputi Dusun Bakalan, Balongrejo, Rejomulyo dan Dusun Patoman.
“Bahkan Dusun Ngemplak, Desa Tondowulan, Kecamatan Plandaan juga menggunakan jaringan Hippam dari desa kami,” tutur Kepala Desa Kebonagung Yeni Anang Setiawan, kemarin.
Survei kelayakan kualitas dan kuantitas sumber air bersih sebelumnya dilakukan untuk menilai sumber air tanah.
Kemudian di Dusun Balongrejo ada titik yang layak dijadikan sumber air baku bagi kebutuhan masyarakat sehari-hari.
“Uji lab juga rutin kami lakukan setiap tahun untuk menjamin kelayakan air yang dikonsumsi masyarakat,” tambahnya.
Keberadaan pompa air tradisional yang ada sejak 1992 itu ditingkatkan kualitasnya.
Pada 2017 diadakan penambahan kapasitas tandon air, serta titik sumur bor 2022.
Saat ini, ada dua titik sumur bordan tandon air.
“Nominal tarif yang dikenakan sangat terjangkau, hanya Rp 750 per meter kubik. Sedangkan pelanggan desa lain Rp 1.500 per meter kubik, menyesuaikan kebutuhan jaringan pipa,” ujar dia.
Ia menyampaikan, hasil survei ditindaklanjuti dengan proyek pengadaan dan pemasangan pipa air bersih.
Penyediaan air bersih ini memanfaatkan air tanah dengan dua sumur bor yang berkapasitas masing-masing 5 liter/detik. Sumur bor terletak di Dusun Balongrejo.
Tahun 2005, lanjutnya, ada survei dan studi kelayakan kualitas dan kuantitas sumber air bersih di Desa Kebonagung.
Hasilnya, menunjukkan sumber air tanah dalam dinilai layak dijadikan sumber air baku.
Kapasitas air yang bisa diambil 5 liter/detik. Kemudan ada proyek penyediaan air bersih pedesaan, yaitu pengadaan dan pemasangan pipa air bersih.
Ia menyebut, Hippam Desa Kebonagung diserahkan pengelolaannya ke BUMDdes Agung Sejahtera sejak 2018.
Untuk kepengurusannya memberdayakan warga sekitar. Hippam yang dikelola BUMDes ini otomatis bisa menaikkan pendapatan asli desa.
“Tugas pencatatan meteran, penarikan iuran hingga perawatan dan perbaikan kami menunjuk warga di masing-masing RT sebagai petugas,” pungkasnya. (dwi/bin/ang)