Desakita.co – Berbeda dengan tahapan haji sebelumnya, skrining kesehatan calon jemaah haji (CJH) bakal dilakukan lebih awal.
Sebelum melakukan pelunasan BPIH jemaah sudah harus istitoah.
Kepala Kantor Kemenag Jombang Muhajir, mengaku telah berkoordinasi dengan Dinkes Jombang terkait persiapan skrining kesehatan CJH.
”Jadi nanti yang bisa melunasi adalah jemaah yang sudah mendapatkan surat istitoah dari Dinkes Jombang,’’ ujarnya.
Saat ini pihaknya masih menunggu Keputusan Presiden terkait besaran BPIH yang wajib dibayar jemaah.
Setelah itu, akan ditindaklanjuti nama-nama by name by address yang berhak melunasi. ”Setelah ada nama itu kemudian dilakukan skrining kesehatan,’’ tambahnya.
Tahapan skrining kesehatan haji 2024 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini sebagai bentuk antisipasi agar tak ada jemaah yang gagal berangkat karena masalah kesehatan.
”Jadi mengaca haji tahun sebelumnya, ada jemaah yang sudah melunasi tapi tidak bisa berangkat karena sakit,’’ paparnya.
Selain itu, skrining kesehatan lebih awal juga bisa mengurangi risiko kesehatan CJH dapat diantisipasi lebih awal.
”Misalnya ada yang sakit, bisa diobati sejak sekarang dan mendapat pantauan dari Dinkes Jombang. Sehingga ketika mereka berangkat nanti lebih siap,’’ tandas dia.
Lebih dari itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kantor Imigrasi Kediri untuk pembuatan paspor jemaah.
Sehingga nanti tidak tergesa-gesa menjelang keberangkatan.
Kegiatan manasik haji juga dilakukan sepanjang tahun.
”Ini juga berbeda dengan tahun sebelumnya. Biasanya manasik diadakan jelang keberangkatan, tapi tahun ini sepanjang tahun untuk memberi bekal kepada CJH agar lebih siap ketika nanti mereka tiba-tiba mendapat undangan dalam list kuota tambahan,’’ tandasnya.
Disinggung terkait jumlah estimasi CJH Jombang, Muhajir mengatakan angkanya berkisar 1.200 jemaah.
Untuk kepastian angkanya belum dapat disampaikan karena tahun depan bakal ada tambahan kuota 20 ribu jemaah.
“Kita belum tahu dapat kuota berapa,’’ pungkas dia. (ang/bin/ang)