Lifestyle

Profil Nur Khojin Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Jombang: Mondok di Sidoarjo, Lolos Tes Kemenag Penyuluh Agama Islam

×

Profil Nur Khojin Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Jombang: Mondok di Sidoarjo, Lolos Tes Kemenag Penyuluh Agama Islam

Sebarkan artikel ini
TELADAN: Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Jombang, Nur Khojin MPdI.

Desakita.co – Nur Khojin MPdI punya cerita panjang sebelum mendapat amanah menjabat sebagai kepala seksi pendidikan Madrasah (Kasi Pendma) Kantor Kemenag Jombang.

Dia PNS penyuluh agama Islam yang selama ini aktif di dunia pendidikan. Tepatnya di Lembaga Pendidikan (LP) Maarif NU.

’’PNS saya penyuluh agama Islam, tugas pertama saya di Kecamatan Plandaan,’’ katanya, kemarin.

Khojin lahir di Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi 10 Februari 1974. Dia sulung dari empat bersaudara. Jenjang pendidikan SD hingga SMA dihabiskan di kota kelahiran.

’’SDN Kembiritan 6 lulus 1987, dan SMPN 1 Genteng lulus 1990. Serta STM Negeri (SMKN) 6 Banyuwangi lulus 1993  sekaligus waktu itu saya mondok di Ponpes Darussalam Banyuwangi,’’ imbuh warga Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Jombang ini.

Usai lulus SMK, dia sempat berkeinginan untuk mengejar ikatan dinas di salah satu maskapai penerbangan di Surabaya. Hanya saja nasib berkata lain. ’’Setelah dapat informasi pendaftaran, saya berangkat dari Banyuwangi ke Surabaya. Sampai di sana (Surabaya) pendaftaran ternyata sudah ditutup, akhirnya gagal,’’ ujarnya.

Baca Juga: Intip Profil Zulfikar Damam Ikhwanto: Sosok Aktivis, PNS, Pengusaha hingga Pengasuh Pondok di Jombang

Khojin lantas memilih untuk mondok di Ponpes Al Mubarok di Desa Berbek, Kecamatan Waru, Sidoarjo. ’’Saya menetap di sana sejak 1994-1997 dan menikah sewaktu masih menjadi santri,’’ tutur suami Khusmiati ini.

Karena istrinya berasal dari Jombang, dia lalu bermukim di Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Jombang. Khojin lantas mengajar di MI Miftahul Ulum, Jombok pada 2000. ’’Dua tahun kemudian atau 2002, saya mendapat amanah menjadi Wakil Kepala MI Miftahul Ulum,’’ terangnya.

Berbagai inovasi dan prestasi kala itu dia raih. Di antaranya, meraih predikat sebagai guru teladan. Hingga akhirnya Khojin mendapat amanah menjabat sebagai Kepala MI Miftahul Ulum 2004-2008.  Sejak saat itu, Khojin aktif di dunia pendidikan tingkat kabupaten. Terutama di LP Maarif NU. Khojin sekaligus menuntaskan studi S1 di STIT Raden Wijaya Mojokerto 2005. ’’Kemudian menuntaskan pascasarjana atau S2 di Unipdu Jombang 2007,’’ paparnya.

Baca Juga: Profil Sutarsih, Pendidik Asal Desa Tebel Jombang yang Dikenal Inovatif dan Multitalenta

Singkat cerita, Khojin mendaftar tes CPNS yang digelar Kemenag pada 2008. Namun, bukan guru. Melainkan penyuluh agama Islam. ’’Itu tes terakhir untuk CPNS reguler, alhamdulillah lolos dan TMT (terhitung mulai tanggal) saya Januari 2009, tugas pertama di Kecamatan Plandaan sebagai penyuluh agama Islam,’’ ungkapnya.

Meski menjadi penyuluh agama Islam, Khojin tetap aktif di dunia pendidikan. Terutama di LP Maarif NU Jombang. Ketika itu, dia sukses bersinergi antara penyuluh agama Islam dengan LP Maarif NU. Berbagai ide dan terobosan program terus dicetuskan. Di antaranya yang paling diingat, Sawah Ijo (safari dakwah insan Jombang).

’’Teman-teman penyuluh agama ini kolaborasi dengan LP Maarif NU menggelorakan Sawah Ijo. Ada berbagai kegiatan, misalnya mengirim air bersih untuk wilayah Dusun Banyuasin (Desa Kromong, Kecamatan Ngusikan) ketika krisis air bersih,’’ paparnya.

Karena aktif, dia lantas mendapat amanah menjabat sebagai Ketua LP Maarif NU 2017-2022. ’’Karena di LP Maarif NU itulah setiap penjuru titik madrasah yang ada di Jombang ini saya hafal dan bahkan sudah pernah saya sambangi,’’ lanjutnya.

Saking hafalnya, Khojin lantas menyebutkan sejumlah titik madrasah yang tersebar di seluruh Jombang. Baik berada di perbatasan dengan kabupaten tetangga, maupun berada di Jombang kota.

Baca Juga: Dr Hj Saadatul Athiyah MPd Sosok Wanita yang Utamakan Kedisipinan dalam Memimpin

’’Misalnya di Galengdowo (Kecamatan Wonosalam) di sana itu ada MI Sunan Ampel, di Dusun Tondowesi (Desa Klitih, Kecamatan Plandaan) ada MIN 2 Jombang yang juga pernah kami silaturahmi dan sambangi. Sementara di utara Brantas Dusun Banyuasin (Desa Kromong, Kecamatan Ngusikan) itu ada MI Pancasila dan masih banyak madrasah lainnya,’’ paparnya.

Tidak hanya itu, karir sebagai PNS penyuluh agama Islam Khojin juga moncer. Dipercaya menjabat Ketua Pokjalu (kelompok kerja penyuluh agama Islam Jombang) hingga Ketua PD (pengurus daerah) Ipari (ikatan penyuluh agama Repuplik Indonesia) Jombang, bahkan tingkat provinsi (lihat gratis).

’’Hingga pada 27 Februari 2025 saya diamanahi menjabat Kasi Pendidikan Agama Kantor Kemenag Jombang,’’ bebernya. (fid/jif)

 

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *