Desakita.co – Pemerintah Desa (Pemdes) Bawangan, Kecamatan Ploso terus berupaya mewujudkan kemandirian ekonomi bagi warga.
Satunya memberikan pelatihan berupa ketarampilan membatik dan menjahit.
Kegiatan mendapat sambutan positif dari warga. Mereka sangat antusias mengikuti pelatihan.
”Kita bekerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja (UPT BLK) Jombang dalam memberikan pelatihan,” terang Bakhtiar Effendi, kepala Desa Bawangan.
Pelatihan dilaksanakan di gedung SDN Bawangan. Peserta pelatihan diprioritaskan kepada warga Desa Bawangan yang belum bekerja, terutama kalangan ibu rumah tangga.
Tidak hanya diberikan pemaparan materi, peserta juga diajak praktik secara langsung mengoperasikan mesin jahit.
”Jadi selain materi, pserta juga diajak praktik langsung,” bebernya.
Pelatihan keterampilan menjahit diharapkan bisa berjalan seiringan dengan kemajuan UMKM batik tulis khas Bawangan yang telah berkembang selama beberapa tahun terakhir ini.
”Tahun sebelumnya, Pemdes Bawangan juga telah memberikan materi pelatihan membatik kepada warga,” imbuhnya.
Bakhtiar Effendi tidak ingin kegiatan pelatihan seperti kegiatan seremonial saja. Namun, nantinya peserta pelatihan juga akan terus diberikan pendampingan.
”Pada intinya program pelatihan yang telah didapatkan oleh warga, akan kami tindaklanjuti, kita terus berikan pendampingan. Artinya tidak hanya gebyar sekali saat ada pelatihan lalu selesai, tapi ada Follow Up-nya,” imbuh dia.
Pemdes Bawangan juga telah memasukkan usaha batik tulis menjadi salah satu unit usaha Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sumber Abadi. Tujuannya, ke depannya dapat meningkatkan pendapatan asli desa (PADes).
Desa Bawangan sendiri memiliki empat dusun. Di antaranya Dusun Kesamben, Dusun Jabon, Dusun Ngumpak, dan Dusun Bawangan.
”Pemdes berkomitmen menjadikan produk lokal batik tulis khas Bawangan dapat bermanfaat dan membangkitkan ekonomi kerakyatan bagi warga Desa Bawangan,” terangnya. (dwi/naz)