Desakita. co – Pembersihan tumbuhan air yang memenuhi aliran Sungai Ngotok Ring Kanal belum bisa dilakukan maksimal.
Salah satunya terkendala ketersediaan alat.
Sebagai langkah, Dinas PUPR Jombang akan bersurat ke BBWS Brantas selaku pemilik kewenangan sungai untuk meminta bantua alat.
”Untuk pembersihan terkendala alat. Jadi, harus pakai ekskavator long arm, karena sungainya cukup dalam. Pakai ekskavator biasa tidak bisa menjangkau,” kata Kepala Dinas PUPR Jombang Bayu Pancoroadi.
Bayu tak menampik keberadaan tanaman air seperti eceng gondok dan kangkung bisa memicu menghambat aliran air sungai hingga memicu tanggul longsor termasuk genangan air di areal persawahan.
Karenanya perlu dilakukan pembersihan. Salah satu titik terparah berada di Desa Madiopuro, Kecamatan Sumobito, terutama di sekitaran Jembatan Madiopuro.
”Rencana dan mudah-mudahan minggu depan sudah bisa dimulai pembersihan di sana,” kata Bayu.
Terlebih, lanjut Bayu, Sungai Ngotok Ring Kanal merupakan saluran utama yang menampung air dari wilayah Jombang.
”Hampir 60 persen air dari Jombang masuknya ke Sungai Ngotok Ring Kanal,” ujar Bayu.
Pihaknya juga sudah mengirim surat ke pemilik kewenangan sungai agar ada bantuan alat untuk pembersihan.
”Jadi sudah kami sampaikan ke balai (BBWS Brantas), harapannya dan mudah-mudahan dibantu,” tutur dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, kangkung dan eceng gondok di Sungai Ngotok Ring Kanal Desa Madiopuro, Kecamatan Sumobito, makin tumbuh subur.
Pemdes setempat merasa ketar-ketir karena eceng gondok itu bisa menghambat aliran air dan berdampak banjir tahunan.
Pantauan di lokasi, tepat di sebelah barat jembatan yang biasa disebut Tenggor menghijau.
Tanaman air tumbuh subur hingga sepanjang 500 meter. ”Awalnya dulu tak sebanyak ini,” kata Farid salah seorang warga (fid/naz/ang)