Pendidikan

Kualitas Bangunan Seumur Jagung! Baru Tiga Bulan Selesai Dikerjakan SMPN 1 Sumobito Muncul Berbagai Kerusakan

×

Kualitas Bangunan Seumur Jagung! Baru Tiga Bulan Selesai Dikerjakan SMPN 1 Sumobito Muncul Berbagai Kerusakan

Sebarkan artikel ini
RETAK: Kondisi perpustakaan yang baru selesai dibangun tampak rusak pada bagian lantai.

Desakita.co – Kualitas pengerjaan proyek dana alokasi khusus (DAK) Rp 1 miliar di SMPN 1 Sumobito patut dipertanyakan.

Pasalnya, proyek baru selesai dikerjakan sudah rusak. Banyak kebocoran dan lantai sudah anjlok.

’’Kemarin hujan deras, ada beberapa titik yang bocor,’’ kata Sugeng Hariyanto, kepala SMPN 1 Sumobito.

SMPN 1 Sumobito mendapatkan DAK 2023 untuk rehab dua ruang kelas, pembangunan kamar mandi, dan pembangunan ruang perpustakaan.

CV Multi Teknik Group yang memenangkan lelang dengan nilai kontrak Rp 1.012.028.753.

Proyek dikerjakan 20 Juli sampai 16 November. Kontraktor berhasil menyelesaikan tugasnya sebelum kontrak berakhir. Ditambah masa pemeliharaan 365 hari.

Proyek mulai dimanfaatkan Desember 2023. Namun kini sudah mulai muncul kerusakan. Di teras ruang kelas, sudah ada kebocoran, hingga rembes di plafon, dan tembok bagian depan.

’’Kalau yang teras ini karena gentingnya ada yang pecah. Mungkin kejatuhan ranting pohon saat hujan semalam. Itu sudah kami selesaikan dengan mengganti gentingnya,’’ ulas Sugeng.

Gudang perpustakaan tempat menyimpan ratusan buku juga bocor. Sugeng sudah melaporkannya ke kontraktor agar dibenahi, karena masih dalam masa pemeliharaan.

Kondisi lantai perpustakaan sangat memprihatinkan. Beberapa granit sudah tampak anjok.

Dan nat granit sudah banyak yang keropos. Bahkan sangat rapuh. Hanya dengan disentuh menggunakan jari pun sudah koyak.

’’Ini mungkin waktu menguruk dulu kurang padat. Jadi pas sudah ditempel granit dan digunakan aktivitas siswa sudah ambles,’’ urainya. Sementara sejumlah titik tembok juga sudah lembab.

’’Semua sudah kami laporkan ke kontraktor dengan video, agar lebih jelas, insya Allah Sabtu diperbaiki,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Senen, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang mengatakan, dirinya mengaku belum mendapatkan laporan terkait hal tersebut.

Karena masih dalam masa pemeliharaan, ia minta seluruh kerusakan dilaporkan ke kontraktor.

’’Saya belum menerima laporan itu. Masa pemeliharaan satu tahun, jadi kalau ada kerusakan dilaporkan semua,’’ ungkapnya.

Senen mengaku, tim dari Dinas P dan K sudah melakukan evaluasi secara berkala selama pengerjaan.

Memantau dari pemilihan bahan, proses pengerjaan hingga kualitas pengerjaan sudah dilakukan.

’’Sebetulnya kami juga sudah antisipasi dengan monitor ke lapangan. Rutin kami evaluasi, mulai dari pemilihan bahan, proses hingga hasil pengerjaan,’’ katanya.

Tahun 2024, akan ada banyak proyek yang dikerjakan Dinas P dan K Jombang.

Di antaranya, 11 SDN dan tujuh SMPN mendapatkan DAK. Kedepan, Senen meminta agar monitor dan evaluasi dilakukan lebih sering lagi.

’’Karena melalui lelang, kami melihat penawarannya sebagai acuan utama,’’ tegasnya. (wen/jif/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *