Desakita.co – Kecamatan Wonosalam kaya akan potensi sumber daya alamnya. Hal ini membuat Wulyoadi, 49, warga Dusun Tukum, Desa/Kecamatan Wonosalam memanfaatkan lahan di sekitar kebunnya untuk budi daya cacing jenis ANC. Selain perawatan mudah, Wulyoadi juga tertarik budi daya karena harga jual tinggi.
Wulyoadi memanfaatkan lahan kosong di kebun duriannya untuk dijadikan tempat penangkaran cacing tanah jenis ANC. Sementar ini, ia baru memiliki enam petak kolam cacing dimana 1 petak kolam penangkaran cacing berukuran 1 x 8 meter. ”Saya baru mulai awal tahun lalu. Awalnya tertarik karena budi daya cacing kan tidak perlu perawatan ekstra, selian itu harga jual juga bersaing,’’ ujar dia kepada Jawa Pos Radar Jombang kemarin (5/7).
Baca Juga: Dirikan Koperasi Merah Putih, Upaya Presiden Prabowo Dukung Semua Desa Miliki Lumbung Pangan
Ia mengatakan, satu petak kolam penagkaran cacing diisi sekitar 10 kilogram bibit cacing. Perawatannya pun cukup mudah, ia cukup memberikan kotoran hewan ternak yang sudah mengering sebagai pakan cacing. ”Kita siapkan paranet di atas kolam penangkaran agar tidak panas. Sebab, kalau tanahnya kepanasan, maka cacing akan keluar dari tanah dan mati,’’ papar dia.
Cacing jenis ANC yang dia budi dayakan, belakangan ini memang cukup diminati petani setempat. Selin perawatan yang mudah, juga tidak membutuhkan alokasi lahan besar untuk tempat budi daya. Warga bisa memanfaatkan pekarangan rumah atau kebun mereka. ”Ya, asalkan tempatnya teduh dan tidak panas,’’ jelas dia.
Tak hanya itu, harga jual cacing juga lumayan menggiurkan. Per kilogramnya, dibanderol Rp 50 ribu. ”Nantinya penjualannya bisa lewat komunitas yang ada di Wonosalam,’’ jelas dia.
Saat ini, ia mengaku baru memulai usaha tersebut. Sehingga belum tahu berapa keuntungan yang didapat dari budi daya cacing. ”Ini tahun pertama, jadi mungkin panen 1-2 bulan lagi,’’ pungkasnya.
Baca Juga: Pemerintah Bakal Entaskan Kemiskinan Lewat Koperasi Desa Merah Putih, Simak Fasilitasnya
SEMENTARA ITU, hal lain yang membuat Wulyoadi, 49, warga Dusun Tukum, Desa/Kecamatan Wonosalam tertarik budi daya cacing karena kotoran cacing memiliki manfaat yang baik untuk tanaman. Kotoran cacing bisa digunakan untuk memupuk tanaman.
”Ya, kotorannya kan bisa dibuat untuk kompos cacing,’’ ujar dia kepada Jawa pos Radar Jombang.
Kotoran cacing, lanjut dia, biasanya akan terkumpul di kolam usai cacing memakan kotoran ternak yang sudah kering. Gumpalan mirip tanah berwana cokelat-hitam itu terbukti mampu menyuburkan tanah. ”Sudah terbukti, ini sering kali dipakai untuk pupuk organik,’’ jelas dia. Biasanya, petani tak langsung menggunakan kotoran cacing untuk pupuk, melainkan disaring lebih dahulu agar bersih. ”Biasanya kita ayak dulu supaya bersih,’’ pungkasnya. (ang/naz)