Potensi

Beratnya Bisa Sampai 8 Kg! Durian Montong Pak Gimin Asli Desa Panglungan, Wonosalam Jombang Rasanya Mantap Pol

×

Beratnya Bisa Sampai 8 Kg! Durian Montong Pak Gimin Asli Desa Panglungan, Wonosalam Jombang Rasanya Mantap Pol

Sebarkan artikel ini
DIRAWAT: Riyanto, 53 petani durian asal Dusun Arjosari, Desa Panglungan saat merawat tanaman duriannya kemarin.

Desakita.co – Kecamatan Wonosalam dikenal dengan surganya pecinta durian.

Ada berbagai varietas unggulan yang dikembangkan petani.

Salah satunya durian montong yang dikembangkan Riyanto, 53, alias Gimin warga Dusun Arjosari, Kecamatan Wonosalam.

Di kebun miliknya, ada ratusan pohon durian montong yang mulai berbuah.

Gimin mulai menanam pohon durian sejak puluhan tahun lalu.

Kini di usianya yang sudah paro baya, ia sudah bisa menikmati hasilnya.

Di pekarangan rumahnya seluas 2 hektare itu, ia menanam lebih dari 180 pohon durian, dengan varietas montong yang paling mendominasi.

”Di kebun saya, ada berbagai jenis mulai lokal ada, tapi yang paling banyak ya montong,’’ ujar dia.

Salah satu yang membedakan durian montong dengan durian lainnya, yakni dari ukurannya yang lebih besar.

Kebanyakan pelanggan pernah mencicipi durian montong dari hasil kebun Gimin merasa puas.

Durian montong dari kebun Gimin dirasa memiliki kulitas spesial.

Selain pulen dan legit, juga berdaging tebal dengan tingkat kemanisan yang pas.

”Kalau montong keunggulannya dagingnya tebal dan aromanya semerbak,’’ tambahnya.

Saat ini, rata-rata durian montong milik Gimin belum ada yang masak.

Meski begitu, sudah banyak pelanggan yang order lewat nomor pribadinya. Ketika matang, mereka akan dihubungi.

”Biasanya saya hubungi kalau sudah lepas tangkai,’’ papar dia.

Gimin mengakui, harga durian montong dibandingkan durian lokal cukup berbeda.

Hal itu karena daging durian serta ukuran durian lebih besar.

”Kalau harganya saya mulai Rp 50 ribu per kilogram. Rata-rata di Kecamatan Wonosalam untuk harga jual montong memang per kilogram. Ini paling kecil sekitar 3 kg dan paling besar kisaran 8 kg,” pungkasnya.

Sementara itu, Budi Daya daya durian montong tidak berbeda dengan perawatan tanaman durian pada umumnya.

Dalam merawat tanaman, Gimin menggunakan pupuk kandang.

Hanya saja, pada saat musim hujan dirinya harus lebih ekstra memperhatikan perkembangan bakal buah.

”Kalau musim hujan banyak lalat buah, untuk itu rutin disemprot dengan obat karena kalau tidak begitu bisa membusuk,’’ ujar Riyanto, 53

Selain itu, agar hasil buah lebih maksimal petani juga harus sering sering melakukan pruning atau memangkas ranting serta bunga yang berada dalam satu cabang.

”Agar aliran nutrisi ke buah bisa tersalurkan maksimal, sehingga buahnya bisa tumbuh besar,’’ pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Panglungan Sugiat mengakui prospek budi daya durian di wilayahnya cukup menjanjikan.

”Karena didukung iklim serta faktor alam yang bagus, membuat pertumbuhan durian di desa kami maksimal. Salah satu pembudi daya yang sudah berhasil yang mengembangkan durian pak Gimin Arjosari,” ujar dia.

Dijelaskan, Desa Panglungan sendiri memiliki luas areal lahan perkebunan mencapai sekitar 520 hektare.

”Lahan tersebut kebanyakan ditanami secara tumpang sari, ada kopi, cengkeh, durian dan lain-lain,’’ pungkasnya. (ang/naz/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *