Desakita.co – Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam dikenal sebagai daerah penghasil buah alpukat.
Hal inilah yang dimanfaatkan secara optimal oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Sambirejo untuk dijadikan sebagai ikon desa.
Melimpahnya hasil panen buah alpukat sepanjang tahun memudahkan pihak pemdes dalam melakukan berbagai strategi pengembangan.
Kepala Desa Sambirejo Sungkono menjelaskan, potensi komoditas buah alpukat di desanya sangat melimpah.
Hampir semua warga memiliki tanaman alpukat di kebun maupun pekarangan rumah.
”Meskipun tahun ini cuacanya tidak menentu dan tergolong ekstrem, tapi hasil panen mayoritas masih sangatlah bagus,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Jombang.
Alpukat dari Desa Sambirejo memiliki ciri khas rasa yang manis. Selain itu, tekstur daging buahnya lebih tebal serta empuk.
Pemdes Sambirejo sangat getol mendukung pengembangan alpukat agar semakin bermanfaat dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
Di antaranya, wisata petik buah dan nguri-uri tradisi budaya mengarak tumpengan alpukat serta hasil bumi yang rutin digelar setiap tahun.
”Agenda tahunan tersebut kami namakan Andum Apokat. seluruh warga yang hadir dalam acara dapat menikmati buah alpukat dan hasil bumi desa kami yang dibagikan secara gratis,’’ terangnya.
Sungkono menjelaskan, acara tersebut sudah menjadi ikon wisata Desa Sambirejo.
Keunikan tumpeng buah alpukat raksasa dengan tinggi mencapai hingga lima meter menjadi daya tarik utama masyarakat untuk berkunjung ke desa tersebut saat pagelaran acara. S
elain tumpeng buah alpukat raksasa, ada pula belasan tumpeng hasil bumi dengan ukuran lebih kecil yang diarak dari balai desa menuju lapangan desa yang menjadi lokasi utama acara.
Tumpeng hasil bumi tersebut merupakan sumbangan seluruh rukun tetangga (RT) dari empat dusun di Desa Sambirejo. Yakni Dusun Sumber Arum, Dusun Jumok, Dusun Komboh, dan Dusun Sambirejo.
”Acara ini merupakan perwujudan sedekah desa dan bentuk rasa syukur warga desa kepada Allah SWT atas melimpahnya hasil panen alpukat dan hasil bumi lainnya di Desa Sambirejo,” terangnya. (dwi/naz/ang)