Potensi

Gunakan Sistem Kawin Cabut dalam Budi Daya Burung Kenari, Warga Desa Sengon Jombang Untung Maksimal

×

Gunakan Sistem Kawin Cabut dalam Budi Daya Burung Kenari, Warga Desa Sengon Jombang Untung Maksimal

Sebarkan artikel ini
Fatqurohman warga Dusun Tawangsari, Desa Sengon, Kecamatan Jombang

Desakita.co – Fatqurohman warga Dusun Tawangsari, Desa Sengon, Kecamatan/Kabupaten  Jombang mempunyai cara untuk mengembangbiakkan burung kenari.

Salah satunya dengan menggunakan sistem kawin cabut. Menurutnya, itu yang yang paling mudah.

”Jadi kenari jantan langsung dijadikan satu dengan kenari betina. Setelah kawin kembali dipisahkan,” terangnya.

Diungkapkannya, dirinya mengetahui metode itu dari teman yang juga hobi memelihara burung.

Meski terbilang cukup gampang. Untuk beternak burung kenari ini harus pintar memilih jodoh untuk burungnya.

”Terkadang meski dijadikan satu apabila burung tidak jodoh, tidak akan mau kawin,” ungkapnya.

Menurutnya, ada ciri-ciri burung itu berjodo. Biasanya setelah burung jantang dan betina dijadikan satu, keduanya tidak berkelahi.

”Biasanya mangkring (bertengger, Red) berdampingan itu berarti jodoh,” bebernya. Selain itu, harus melihat burung itu sudah siap kawin atau belum.

”Dilihat juga sudah birahi atau belum,” imbuhnya.

Hingga kini Fatqurohman telah berhasil mengembangbiakkan 25 pasang indukan kenari. Dari jumlah itu menghasilkan sekitar 50 ekor anakan setiap bulannya.

”Kalau hawanya seperti ini hasilnya bagus, karena burung jenis F1 itu mau bertelur. Sehingga satu bulan bisa meraih Rp 4 juta, kalau cuaca terik itu paling Rp 2 juta,” bebernya.

Terlebih lagi, penjualan hasil ternaknya, dirinya hanya memajang burung di teras rumahnya. Dirinya juga tidak menjajakan melalui media online atau menjualnya ke tengkulak.

”Jadi paling yang beli ya orang yang lewat,” pungkasnya.(yan/naz/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *