PemerintahanUncategorized

Ini Terobosan Desa Candimulyo, Jombang Bangkitkan Perekonomian Warga

×

Ini Terobosan Desa Candimulyo, Jombang Bangkitkan Perekonomian Warga

Sebarkan artikel ini

Desakita.co – Desa Candimulyo, Kecamatan/Kabupaten Jombang punya terobosan memulihkan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Salah satunya menyulap lahan kosong menjadi pujasera.

’’Kami fasilitasi pujasera dengan harapan UMKM yang terkena dampak pandemi bisa segera bangkit kembali,’’ kata Sufredo Herlan Kades Candimulyo, Kecamatan/Kabupaten Jombang.

Lahan kosong milik desa yang berada di sisi barat sungai Jombang Wetan, Dusun/Desa Candimulyo, disulap menjadi pujasera.

Ada 13 stan yang tersedia. Masing-masing berukuran 2X3 meter. Halamannya diberi atap sehingga nyaman bagi pengunjung dan pembeli.

Mayoritas stan menyediakan makanan dan minuman. Ada stan karaoke. Juga ada stan biliar. Namun dua meja biliar ditaruh halaman. Sehingga pemain biliar bisa leluasa.

’’Pagi sampai malam di sini ramai terus. Sehingga menghidupkan perekonomian,’’ paparnya.

Oyong, sapaan Sufredo Herlan, masih punya impian lain. ’’Saya ingin membangun jembatan dan lahan timurnya kita sulap jadi wahana permainan edukasi untuk anak-anak. Sehingga kawasan sini akan semakin hidup,’’ terang dia.

Pada peringatan Hari Santri Nasional (21/10), dia bersama warga, LPBI NU, Banser dan Ranting NU Candimulyo menebar 2023 ekor lele dan gurami di sungai yang berada di depan pujasera.

’’Sejak itu, orang mancing semakin banyak. Sehingga yang beli di pujasera juga semakin banyak,’’ bebernya.

Semua yang menempati stan di pujasera adalah warga lingkungan sekitar. ’’Kita utamakan warga Dusun Candimulyo dan Sidobayan,’’ ucapnya.

Sementara ini mereka digratiskan untuk menempati pujasera tersebut. Tahun kedua ada biaya sewa yang akan dikelola badan usaha milik desa (BUMDes).

Sementara itu, Mujonah, 58, salah satu penjual di pujasera Candimulyo mengaku sangat senang diberi tempat berjualan. ’’Sejak pandemi Covid 19, saya tidak bisa berjualan. Syukur sekarang bisa berjualan lagi di sini,’’ ungkapnya.

Dengan adanya pujasera, Heri Sanjoni, 63, warga lain juga bisa dapat pekerjaan. ’’Dulu saya sopir,’’ ujarnya. Dia berhenti setelah kaki kirinya diamputasi karena kanker tulang. ’’Di sini saya bekerja menjaga stan karaoke,’’ pungkasnya. (jif/bin/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *