Desakita.co – Intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir, membuat tanaman cabai di Dusun Pedes, Desa Sukorejo, Kecamatan Perak, mengering tapi langsung membusuk.
Akibatnya, petani gagal panen dan merugi hingga jutaan rupiah.
Mamat, 35, salah satu petani cabai mengaku jika dampak hujan lebat beberapa hari ini membuat pertumbuhan tanaman cabainya tak maksimal. Kondisinya, ada yang mengering hingga membusuk di bagian dalam.
”Contohnya seperti ini. Ada yang bagian kulit luar kayak gosong, ada juga yang membusuk seperti ini,’’ terangnya sembari menunjukkan cabai busuk kepada wartawan Jawa Pos Radar Jombang.
Menurutnya, tanaman cabai tumbuh tak maksimal lantaran sawahnya digenangi air. Air hujan yang menggenang tak mampu dibawa keluar aliran irigasi. Sehingga air jadi menggenang dan membuat sawah kebanjiran. ”Penuh air semua di sini,’’ jelas dia.
Ia mengatakan, di lahan seluas 1.400 meter persegi, pada hari normal bisa memanen hingga 1 kuintal cabai. Namun, akibat cuaca ekstrem seperti sekarang, ia hanya bisa memanen sekitar 20 Kg. ”Lainnya tidak bisa dipanen, karena membusuk tadi,’’ paparnya.
Ia menaksir, total kerugian yang ditimbulkan sekitar Rp 5 juta. Biaya itu dihitung dari cabai yang tidak bisa dipanen serta ongkos tanam dan pembelian pupuk. ”Ya kisaran Rp 5 juta itu,’’ jelas dia.
Padahal, harga cabai di pasaran saat ini sedang bagus-bagusnya. Dari petani, cabai merah segar dijual Rp 38.000 per Kg. Sedangkan, cabai dengan kondisi kering asalkan tidak busuk masih laku dijual dengan harga Rp 20 ribu per Kg.
”Biasanya yang kering buat campuran sambal. Masih laku tapi tidak semahal cabai segar,’’ pungkas Mamat. (ang/bin/ang)