Desakita.co – Pemandangan berbeda terlihat di altar Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jombang, Kamis (14/12) siang.
Sebuah pohon natal setinggi 6 meter yang dibuat dari perpaduan bahan ramah lingkungan.
Mulai pohon kering, besek bambu dan bahan alam lainnya yang tidak terpakai.
Pantauan di lokasi, tampak pohon natal dengan diameter 2 x 6 meter terbuat dari ranting pohon hingga barang bekas ramah lingkungan.
Gereja ramah lingkungan sengaja dibuat karena ingin mengampanyekan dampak pemanasan global dengan menitipkan pesan moral untuk menjaga dan memelihara lingkungan.
Roedy Winarno Desainer pohon natal GKJW Jombang mengatakan, pembuatan pohon natal berkonsep ramah lingkungan ini untuk mengedukasi masyarakat khususnya jemaat, agar semua peduli memelihara lingkungan di sekitar rumah.
”Kita membuat dari bahan-bahan ramah lingkungan seperti kayu, bambu, limbah koran yang tidak terpakai,’’ ujar dia kepada Jawa Pos Radar Jombang.
Pohon natal unik ini dibuat jemaah GKJW Jombang dengan waktu kisaran satu bulan.
Agar tampak lebih hidup, pohon tersebut dipadukan beberapa asesoris dan hiasan lampu.
”Ya, lampu dan asesori untuk menambah hiasa saja,’’ tambahnya.
Ia menyampaikan, pemanfaatan bahan ramah lingkungan juga memiliki filosofi tersendiri.
Misalnya, tanpa ranting sebuah pohon akan sulit berkembang bahkan tidak bisa hidup.
Hal itu diartikan manusia tidak akan bisa berkembang atau membutuhkan satu sama lain agar bisa hidup.
Selain pohon natal, pengurus GKJW Jombang juga membuat patung Bunda Maria dan Yesus dari koran dan kertas bekas.
Selain itu, ada juga talang domba yang dibuat dari bahan bambu bekas, dipadukan dengan klobot jagung serta jerami.
”Karena awal kali Yesus lahir kan diletakkan di talang domba. Jadi kita buat seperti kondisi awal dengan bahan ramah lingkungan,’’ pungkas Roedy. (ang/bin/ang)