Desakita.co – Harga beras premium yang masih tinggi, membuat masyarakat berpikir dua kali saat membeli.
Banyak warga yang beralih membeli beras medium dengan harga yang setara dengan jenis medium.
Tak sedikit warga yang kemudian mencampur beras medium dengan premium agar bisa memenuhi kebutuhan lain.
Inayah, 35, pembeli beras di Pasar Citra Niaga (PCN) Jombang, Sabtu (2/3), mengaku lebih banyak membeli beras medium daripada beras premium, seiring harganya yang masih tinggi.
Kemudian beras medium itu dicampur dengan beras premium.
”Harga beras sekarang masih tinggi. Yang medium saja Rp 14.000 sampai Rp 14.500 per-Kg, padahal dulu harga segitu sudah dapat bramu,’’ katanya.
Ia sendiri sering mencampur beras medium dengan premium. Hal itu dilakukan sejak harga beras naik dan sampai sekarang masih tinggi.
Harga beras medium, hampir setara dengan jenis premium. ”Kalau medium ini biasanya kan untuk pedagang nasi goreng.
Tapi ya mau gimana lagi, agar tidak merugi tak campur,’’ tambah dia.
Tak hanya di pasar tradisional, warga yang memburu beras medium ini sampai di ritel dan toko modern.
Harganya juga tak beda jauh dengan di pasar tradisional. Keberadaan beras medium di salah satu swalayan terbesar di Jombang semakin menipis hingga Sabtu (2/3).
Masyarakat terus memburu beras medium. Terlebih, di toko klontong harga beras medium masih bertahan di angka Rp 15.000 per-Kg.
Berdasar pantauan koran ini, harga beras di toko modern dan ritel cukup berfariasi. Mulai harga Rp 74.000 per 5-Kg atau Rp 14.500 per-Kg,
hingga harga Rp 84.000 per 5-Kg atau Rp 16.800 per-Kg. ”Beras yang paling laris merk ini,” ujar salah satu pegawai sambil menunjuk ke beras medium kemasan di rak penjualan.
Saat ada kiriman beras datang, langsung ludes terjual. ”Untuk beras SPHP kosong,” bebernya.
Ia menyebut beras jenis premium pada merk tertentu, hanya sebagian orang yang membeli. Padahal, stoknya cukup banyak.
Sementara di toko klontong, harga beras jenis medium Rp 15.000 per-Kg. Sedangkan beras premium Rp 17.000 per-Kg.
”Memang harganya sekarang lagi mahal,” ujar Ahmad salah satu penjual sembako di Tunggorno Jombang.
Saat harga beras tinggi seperti sekarang, ia tidak berani stok dalam jumlah banyak.
Sebab, omset penjualannya rendah, sangat berbeda saat harga beras masih normal. Pembeli yang datang pun hanya membeli dalam jumlah terbatas.
”Kalau mahal ini tidak berani nyetok banyak,” tegasnya.
Sementara itu, Menurut Sugandi, penjual beras di PCN Jombang, harga beras medium jenis ciherang masih tetap di angka Rp 14.500 per-Kg.
Sedangkan beras premum dijual mulai harga Rp 15.800 sampai Rp 16.000 per-Kg. ”Tergantung kualitas, kalau yang bagus Rp 16.000 per-Kg,’’ rincinya.
Ia mengaku, baik kalangan atas maupun menengah ke bawah, rata-rata membeli beras medium.
Harganya relatif lebih murah, meski sekarang mendekati harga beras premium. Kemudian beras medium itu dicampur dengan beras premium. ”Rata rata separo-separo belinya,’’ papar dia.
Kepala Disdagrin Jombang Suwignyo, ketika dikonfirmasi tak mengelak bila harga beras di pasaran masih tinggi.
Bahkan, harga beras medium sudah mendekati harga beras premium. Salah satu upaya untuk menekan harga beras ini operasi pasar (OP) yang akan dilaksanakan, Senin (4/3) mendatang.
Dalam satu hari, OP dilaksanakan di dua kecamatan. ”Nanti operasi pasar akan dilakukan di semua kecamatan yang bertempat di kantor kecamatan,” pungkasnya. (ang/yan/bin)