Uncategorized

Petani di Desa Sugihwaras Ngoro Jombang Elus Dada, Jelang Panen Temukan Bulir Padi Kosong, Begini Kondisinya

×

Petani di Desa Sugihwaras Ngoro Jombang Elus Dada, Jelang Panen Temukan Bulir Padi Kosong, Begini Kondisinya

Sebarkan artikel ini
KOSONG: Salah seorang petani di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngoro menunjukkan padi usai terserang hama penyakit kresek.

Desakita.co – Sebagian desa di Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang mulai panen padi. Namun, beberapa di antaranya diserang hama kresek atau xanthomonas.

Membuat bulir padi kosong, petani khawatir hasil panen turun.

Salah satunya diungkapkan Sumpono petani asal Dusun Cermenan, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngoro, yang mengaku rata-rata memang lahan pertanian sudah masuk panen.

Hanya saja, ada beberapa tempat yang diserang penyakit kresek.

”Milik saya kena sejak njebol, sudah disemprot berkali-kali nggak bisa selamat,” keluhnya. Dia lantas menunjukkan bulir padi yang terserang penyakit kresek tersebut.

Kondisi bulirnya kosong berwarna putih dan bagian bawah menghitam. ”Kosong, nggak ada isinya,” imbuh dia.

Diperkirakan, hasil panen kali ini bakal turun. Dalam taksirannya, sawah seluas 1.400 meter persegi bakal mendapat 8 kuintal.

”Normalnya panen bisa sampai 1 ton,” ujar Sumpono.

Hal serupa juga diungkapkan Khotib petani lainnya, yang mengaku sebelumnya juga sudah pernah diserang penyakit kresek.

”Sekarang tinggal panennya, kemungkinan turun karena padinya kosong,” ujarnya.

Sebagian tanaman yang diserang hama kresek sudah dipanen sejak seminggu lalu.

Berbeda dengan sawah miliknya masih berada di sawah, karena menunggu waktu satu minggu lagi.

”Sebelum hari raya Idul Fitri sudah dipanen, kalau tidak begitu, bisa-bisa malah makin rugi,” tutur Khotib.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Jombang M Rony, pernah mengatakan, serangan hama di Jombang belum mereda.

Untuk jenis xanthomonas atau hama kresek tercatat sejak awal Maret, sudah menyerang tanaman padi seluas 30,4 hektare.

Serangan paling parah terdapat di Kecamatan Ngoro dengan luas 10,5 hektare.

Disusul lahan pertanian di Kecamatan Peterongan seluas 8,5 hektare, Kecamatan Mojoagung 3,5 hektare, Kecamatan Mojowarno 2,5 hektare.

Kecamatan Perak 2 hektare, Kecamatan Kesamben 1,5 hektare, Kecamatan Plandaan 1 hektare, Kecamatan Diwek 0,5 hektare dan Kecamatan Ploso seluas 0,42 hektare.

”Pengalaman tahun sebelumnya, serangan semakin meningkat tajam ketika tidak segera ditangani,” pungkasnya. (fid/bin/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *