Desakita.co – Berbeda dengan harga beras yang mengalami penurunan, harga komoditas bawang putih dan merah justru kian meroket.
Harga per kilogram bawang merah tembus mencapai Rp 50 ribu.
Fatimah, 50, pedagang bumbu dapur di Pasar Pon Jombang mengatakan, sejak dua pekan lalu, harga bawang putih dan bawang merah mengalami kenaikan secara bertahap.
“Dari harga Rp 25.000, naik jadi Rp 30.000 per kg, itu dua mingguan kemarin. Sekarang naik lagi dari Rp 30.000, naik jadi Rp 40.000, ada juga yang Rp 50.000, per kilo,” katanya kemarin.
Ia mengaku kenaikan ini cukup signifikan dibandingkan harga di tahun sebelumnya. “Naiknya drastis sekali,” katanya.
Kalau bawang putih sekarang Rp 32.000, sebelumnya Rp 25.000, per kg.
Kondisi ini, sambung Fatimah, membuat penghasilan para pedagang menurun lantaran konsumen memilih mengurangi pembelian bawang putih maupun bawang merah.
”Dampaknya ya omzet kami menurun. Biasanya kan belinya banyak-banyak kalau sekarang separuh-separuh gitu,” tuturnya.
Sementara itu, Idris, 39, salah satu pembeli di Pasar Pon mengungkapkan, jika harga sejumlah bumbu dapur dan sayuran memang mengalami kenaikan.
”Yang naik kentang, wortel, cabai merah terus tomat dan bawang merah-putih. Ayam sih masih Rp 37.000, masih mahal harga bawang merah daripada daging ayam,” katanya.
Imbas naiknya harga bumbu dapur itu, ia mengaku terpaksa mengurangi pembelian bumbu dapur.
“Ya gimana kan kita ini orang tidak mampu jadi harus irit-irit tapi ini kan makanan. Ya iya justru mengurangi jumlah pembelian, biasanya beli bawang seperempat sekarang cuma beli Rp 5 ribu,” ujarnya.
Ia berharap agar pemerintah segera menormalkan harga sayur-mayur dan bumbu dapur di pasar, sehingga harga kembali normal seperti sebelum Ramadan dan Lebaran.
”Harapannya pemerintah bisa menurunkan harga-harga, supaya rakyat kecil itu bisa berbelanja dengan lancar dan dimudahkan,” pungkasnya.(yan/naz/ang)