Desakita.co – Pemkab Jombang mengakui adanya kerusakan pintu Dam Karet di Desa Jatimlerek, Kecamatan Plandaan Jombang.
Kepala Dinas PUPR Jombang Bayu Pancoroadi, tak mengelak adanya kerusakan pada salah satu pintu dam.
”Teman-teman UPT sudah koordinasi dengan operator, salah satu pintu bendung rusak,” katanya, melalui Kabid Sumber Daya Air (SDA) Sultoni.
Pintu yang rusak itu karena karet bocor sehingga tak bisa berfungsi.
Kerusakan ini menjadikan air Sungai Brantas langsung mengalir ke hilir.
”Harusnya pintu itu ditutup, karena karetnya rusak, sekarang airnya langsung mengalir,” imbuh dia.
Hal ini juga mengakibatkan pasokan air irigasi tersendat. Sehingga tidak bisa menyuplai kebutuhan lahan pertanian.
Baca Juga: Pintu Dam Karet di Desa Jatimlerek Plandaan Jombang Rusak, Ini Dampaknya
”Secara otomatis dampaknya ke jaringan irigasi Jatimlerek, areal sawah di sebagian Kecamatan Plandaan dan Kecamatan Ploso tidak bisa teraliri,” tutur Sultoni.
Di lokasi itu, lanjutnya, terdapat bangunan bagi Sadap Jatimlerek. Bangunan itu yang membagi air ke Saluran Primer Jatimlerek.
Selama ini pengairan lahan pertanian di dua kecamatan juga mengandalkan air Sungai Brantas.
”Jadi secara pengelolaan dam ikut BBWS Brantas, sedangkan DI Jatimlerek ikut kewenangan provinsi, karena baku sawah 1.800 hektare,” ujarnya.
Meski demikian, ia tak bisa memastikan sampai kapan suplai pengairan sawah di dua kecamatan tersebut.
Saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak pemilik kewenangan bendung dan daerah irigasi.
”Yang jelas sudah kami sampaikan baik ke balai (BBWS Brantas, Red) maupun ke provinsi, untuk penanganan sekaligus upaya bantuan air irigasi,” tutur dia.
Langkah itu dilakukan lantaran di wilayah sekitar sangat membutuhkan suplai air untuk masuk musim tanam kedua.
”Sedang diupayakan, entah nanti berupa pompa dan sebagainya,” pungkas Sultoni. (fid/bin/ang)