Potensi

Diuguyur Hujan Berhari-hari, Tanaman Jagung dan Cabai di Desa Plabuhan Jombang Tumbuh Tak Normal

×

Diuguyur Hujan Berhari-hari, Tanaman Jagung dan Cabai di Desa Plabuhan Jombang Tumbuh Tak Normal

Sebarkan artikel ini
MATI: Kondisi tanaman jagung di Kecamatan Plandaan, Jombang yang mati imbas hujan mengguyur wilayah setempat

Desakita.co – Anomali cuaca membuat petani di Desa Plabuhan, Kecamatan Plandaan Jombang merugi.

Pasalnya, puluhan hektare tanaman cabai dan jagung mereka rusak akibat hujan yang mengguyur wilayah utara Brantas beberapa waktu lalu.

Pantauan di Desa Plabuhan, Kecamatan Plandaan Jumat (12/7) siang, tampak tanaman jagung dan cabai milik petani tak bisa tumbuh normal.

Tak sedikit tanaman yang mati. ”Tanamannya rusak imbas kena hujan beberapa hari lalu itu,” ungkap Jikan, 60, salah satu petani.

Ia menyebut, hujan deras yang mengguuyur wilayahnya selama beberapa hari berturut-turut menjadikan ladangnya terendam air.

Minimnya saluran buang menjadikan air menggenang di ladangnya.

Baca Juga: Sempat Melejit, Tren Harga Cabai di Jombang Mulai Turun, Petani di Desa Sumberteguh Kudu Jombang Ungkap Faktornya

Akibatnya, tanaman cabainya rusak. ”Sampai dua hari waktu itu airnya tergenang, padahal cabai sama jagung ini kan tidak tahan air,” lontarnya.

Akibat genangan air itu menganggu pertumbuhan tanaman.

Tanaman cabainya di sawahnya perlahan layu, daunnya keriput, rontok, dan mengering.

”Kalau cabai itu daunnya rontok, yang jagung kalau masih kecil biasanya terus menguning terus kering dan mati,” lontarnya.

Karena gangguan tanam itu, ia mengaku terpaksa harus mengeluarkan biaya lebih untuk mengupayakan agar cabai dan jagungnya tetap bisa dipanen.

”Bisa pulih lagi, tapi harus di-dangir, jadi dikeruki tanah di sekitnya biar airnya keluar dari akar,” lontarnya.

Terlebih, tanaman cabai miliknya itu sudah berumur lebih dari 40 hari. Jikan menyebut, upaya itu memang sedikit berhasil meski berdampak pula pada mundurnya musim tanam.

Baca Juga: Harga Melambung, Petani Cabai di Desa Plosogenuk, Perak Jombang Untung

”Panennya sepertinya mundur, yang harusnya bulan depan, sekarang jadi bulan 10 mungkin baru bisa maksimal, karena pertumbuhannya kan terganggu,” tambahnya.

Tidak hanya sawahnya, kondisi serupa banyak dialami petani lainnya di Kecamatan Plandaan. ”Petani lain juga banyak yang rusak tanamannya, perkiraan mencapai puluhan hektare,” singkatnya.

Tak hanya di Desa Plabuhan, kondisi serupa juga tampak di Desa Kampungbaru, Kecamatan Plandaan. Banyak tanaman jagung milik petani juga mengering karena terendam air hujan. (fid/riz/naz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *