Desakita.co – Sebagian orang menganggap cacing sebagai hewan yang menjijikan.
Namun bagi Karnoto, 34, warga Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno hewan yang hidup di dalam tanah itu menghasilkan cuan yang cukup menggiurkan.
Di halaman rumahnya terdapat tumpukan kotak berukuran 2 x 1 meter berjejer rapi.
Setelah didekati, ternayta kotak-kotak itu berisikan tanah yang didalamnya terdapat ratusan atau bahkan ribuan cacing.
Terlihat laki-laki memakai kaos berwarna putih dan bertopi nampak sibuk menggali tanah yang ada di kotak tersebut.
Sembari membawa limbah tebu dan dimasukan ke dalam kota-kotak itu.
Nampak cacing-cacing yang didalam tanah mulai menggeliat muncul ke permukaan tanah setelah dikasih makan.
Baca Juga: Miliki Banyak Manfaat, Ini Alasan Warga Desa Wonosalam Jombang Tertarik Budi Daya Cacing Tanah
”Ya ini cara memberi makan cacing,” ujar Karnoto sembari terus memberi makan cacing-cacingnya.
Karnoto memanfaatkan kotak kayu untuk tempat budidaya cacing jenis ANC.
Cacing ini memiliki ukuran dua kali lebih besar dari cacing tanah biasanya.
”Saya mulai budidaya cacing ANC dari Afrika ini sejak 2017. Dari awalnya lima box, kini menjadi puluhan box,” katanya.
Hingga saat ini Karnoto terus melakukan budidaya cacing ini karena tidak membutuhkan perawatan yang ribet.
Selain itu, harga jual hewan cacing ini cukup menjanjikan. ”Cuma diberi makan setiap pagi dan sore saja.
Tempatnya juga tidak membutuhkan lahan yang luas,” bebernya.
Untuk mendapatkan pakannya juga cukup mudah.
Karena cacing hanya memakan kotoran sapi yang diperoleh dari peternak yang berada di sekitar rumahnya.
”Kalau ampas tebunya saya beli dari Gedek Mojokerto,” katanya.
Baca Juga: Harga Jual Bersaing, Warga Desa Wonosalam Jombang Tertarik Budi Daya Cacing Tanah, Ini Jenisnya
Selain itu, lanjutnya, ada juga makanan tambahan berupa sayur dan buah busuk.
”Ini juga kesukaan cacing,’’ tuturnya. Menurut dia, salah satu hal yang harus diperhatikan dalam budidaya cacing ANC adalah tempatnya teduh.
Biasanya, Karnoto sebulan sekali melakukan panen. Dalam satu kotak bisa menghasilkan paling sedikit empat kilogram cacing.
”Saya ada beberapa kotak, jadi sekali panen bisa satu kuintal,’’ jelas dia.
Untuk pemasaran, Karnoto mengaku sudah bekerjasama dengan beberapa orang yang menjual cacing. Perkilonya, ia jual Rp 50 ribu.
”Rata-rata lokalan, mulai Jombang dan Lamongan. Ada juga dari Malang dan Surabaya,’’ pungkasnya.(yan/ang)