Pemerintahan

Buntut Bendung Karet di Desa Jatimlerek Jombang Bocor, Pemkab Bantu Tenaga Operator

×

Buntut Bendung Karet di Desa Jatimlerek Jombang Bocor, Pemkab Bantu Tenaga Operator

Sebarkan artikel ini
TERDAMPAK: Petani di Desa Jatimlerek, Kecamatan Plandaan tak bisa menggarap sawah karena pasokan irigasi mandek.

Desakita.co – Pemkab menindaklanjuti keluhan petani utara Brantas lantaran Bendung Karet Jatimlerek bocor dan operator dirumahkan.

Di antaranya membantu tenaga operator. Sedikitnya 17 tenaga dari pemkab dan Pemprov Jatim diperbantukan di bendung itu.

Kepala Desa Jatimlerek Jadi menjelaskan, sudah ada pertemuan mengatasi persoalan Bendung Karet Jatimlerek, Senin (10/1).

Pertemuan yang digelar di kantor Desa Jatimlerek, Kecamatan Plandaan mengundang berbagai pihak.

Di antaranya kepala desa di wilayah Kecamatan Ploso dan Kecamatan Plandaan, perwakilan Dinas PUPR Jombang.

Baca Juga: Bendung Karet Jatimlerek Jombang Bocor Lagi, Petani di Desa Ini Tak Bisa Garap Sawah

Dinas PU SDA (Sumber Daya Air) Jawa Timur, hingga BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas.  Sedikitnya ada dua poin hasil pertemuan itu.

”Pertama, dari dinas PUPR Jombang dan provinsi (Dinas PU SDA) Jatim membantu tenaga untuk operator dan penjagaan Dam Karet Jatimlerek,” kata Jadi kepada Jawa Pos Radar Jombang.

Rencananya, sebanyak 17 orang diperbantukan di Bendung Karet Jatimlerek.

Masing-masing 10 orang dari Dinas PUPR Jombang dan 7 tenaga dari Dinas PU SDA Jatim.

”Mereka akan giliran piket,” imbuh dia.

Desa yang terdampak atau selama ini mengandalkan pasokan air irigasi dari bendung juga turut membantu. ”Poin kedua, desa-desa yang terdampak juga ikut giliran jaga.

Tapi, khusus malam hari mulai pukul 23.00 sampai pagi. Dimulai 11 Februari (hari ini),” ujar Jadi.

Diperbantukannya petugas di bendung itu, karena sebelumnya terdapat tujuh tenaga operator Bendung Karet Jatimlerek dirumahkan karena belum ada kejelasan terkait honor.

Baca Juga: Penyebab Kerusakan Dam Karet Jatimlerek Jombang Akhirnya Ditemukan, Ada 2 Titik Pintu Rusak

Hanya menyisakan satu orang operator saja.

”Sedangkan pintu enam masih bocor, setiap dua jam sekali butuh dipompa supaya karetnya ini tidak kempes,” kata Jadi.

Terpisah, Kepala Dinas PUPR Jombang Bayu Pancoroadi melalui Kabid Sumber Daya Air (SDA) Sultoni mengakui, sudah menindaklanjuti persoalan itu, khususnya terkait keterbatasan tenaga operator.

”Jadi kami kemarin sudah komunikasi dengan teman-teman balai (BBWS Brantas), kami minta untuk sementara ini diisi tenaga dari kabupaten dan provinsi (Dinas PU SDA Jatim) atau dari desa yang inisiatif membantu. Dan itu diperbolehkan balai,” kata Sultoni.

Karena itu, pihaknya turut serta memperbantukan tenaga untuk mengoperasikan Bendung Karet Jatimlerek.

Baca Juga: Asal-usul Desa Daditunggal Kecamatan Ploso Jombang: Dulunya Ada 4 Desa, Lalu Dimerger Jadi Satu Desa

”Sudah diatur jam piketnya, supaya satu operator dari balai tidak sendiri mengoperasikan,” imbuh dia.

Sebab, kondisi pintu enam sampai saat ini masih rusak. Setiap dua jam sekali butuh dipompa agar karet menggembung. ”Insya Allah sudah ada kesepakatan dengan desa,” kata Sultoni. (fid/naz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *