DesaKita.co – Momentum perayaan Imlek menjadi berkah bagi perajin dupa di Jombang. Pasalnya, pada momentum tahun baru umat Tionghoa ini, perajin dupa kebanjiran order.
Di dalam sebuah gudang di Desa Bawangan, Kecamatan Ploso terlihat beberapa pekerja sibuk menghadap beberapa bak dengan serbuk di tangan. Seorang lainnya duduk sembari menghadap mesin dengan lidi di tangannya.
Dengan telaten, mereka terlihat mengaduk hingga membentuk serbuk yang telah dicampur itu. Beberapa menit berikutnya, terlihat beberapa dupa sudah jadi. Sebelum bisa dikemas dan dijual, dupa ini harus dijemur terlebih dahulu.
Beginilah kesibukan setiap harinya di gudang pembuatan dupa milik Fachrur Rahman di Desa Bawangan. ”Memang pesanan dupa sedang melonjak ini, karena Imlek juga makin dekat,” ungkapnya.
Rahman setiap hari aktif memproduksi dupa. Yakni dupa berbentuk lidi dan dupa kerucut. Dupa-dupa ini dibuat dari bahan kayu gaharu dan cendana. ”Yang dupa lidi itu sudah pakai mesin, kalau yang kerucut masih pakai manual,” lontarnya.
Jelang tahun baru Imlek, usahanya ini memang laris-manis. Ia juga mengaku sempat kewalahan melayani pesanan yang datang. Kenaikan permintaan bahkan sampai 100 persen alias dua kali lipat.
”Kalau hari-hari biasa itu paling 5-10 kilogram, kalau pas jelang Imlek begini bisa sampai 20 kilogram pesanan,” lanjutnya.
Karena itu, dibantu lima pekerjanya, Rahman mengaku harus bekerja ekstra untuk memenuhi pesanan yang datang. Seluruh pekerja disebutnya harus bisa membuat hingga 1 kilogram dupa setiap harinya. ”Baik yang kerucut maupun lidi sama,” lontarnya.
sejumlah pelanggannya datang dari sejumlah kebupaten/kota di Jawa Timur hingga luar Pulau Jawa. ”Selain lokalan, yang rutin itu Semarang dan Jakarta yang di Jawa. Selain itu juga di Bali dan Batam yang seringnya,” lontarnya.
Untuk harga, Rahman mengaku seluruh produksinya memang biasa dijual grosiran. Setiap kilogram dupa, dijualnya seharga Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu. Tergantung kualitas bahannya.
”Yang beda isinya saja, kalau yang dupa kerucut itu 1 kilogram isi 75-100 buah, yang dupa lidi itu 1 kilogram isinya sampai 650 buah,” pungkasnya. (riz/naz/fid)