Desakita.co – Riska Farida SAnt yang kini telah menjadi guru, memiliki cita-cita terpendam.
Ia tertarik di bidang broadcasting. Utamanya yang berperan di balik layar.
”Saya ini kurang percaya diri, jadi suka yang berperan di balik layar, seperti pengisi suara,” kata Riska.
Riska suka mendengarkan musik, menulis diary, atau menulis di blog pribadinya. Ia juga ingin menjadi penulis novel, pengisi suara atau dubber juga penyiar radio.
Untuk menyalurkan hobinya itu, kini Riska beberapa kali diminta untuk menjadi voice over kegiatan sekolah.
Ia juga ingin terjun di bidang konten kreator, utamanya konten kreator pendidikan yang membahas soal antropologi, juga budaya.
Baca Juga: Kejaksaan Datangi SMAN Jogoroto Jombang, Ternyata Ini Tujuannya
”Lebih untuk menyalurkan hobi saja,” jelasnya.
Karena kesibukannya di sekolah, putri pasangan Abdul Ghofar dan Muniroh ini tak memiliki banyak waktu di rumahnya.
Pagi mulai pukul 03.00, ia harus menyiapkan semua keperluan rumah, mulai dari memasak hingga merawat sang ibu yang kini sedang sakit.
Pukul 06.00, ia sudah harus berangkat dari rumahnya di Dusun Kedunggabus, Desa/Kecamatan Bandarkedungmulyo menuju SMAN Jogoroto.
Setiap hari, ia pulang pergi menempuh jarak sekitar 42 kilometer. ”Jarak rumah ke sekolah cukup jauh, 21 kilometer dari rumah ke sini, jadi sampai rumah sudah capek, kadang ya ikut arisan khotmil Quran, tapi hanya bisa ikut kalau hari Sabtu atau Minggu saja,” jelas putri keempat dari lima bersaudara itu.
Menikah dengan Aprilian Sugeng Prasetyo tahun 2021, ia menjalani long distance marriage (LDM) Jombang-Pasuruan. Untuk merawat cintanya karena jarang bertemu, ia punya jadwal video call setiap pagi, untuk membangunkan tidur.
Juga menjalin komunikasi intens melalui WhatsApp. Riska juga menceritakan kegiatan bersama suaminya. ”Kemana pun saya pergi saya selalu izin dengan suami, karena itu sudah menjadi bagian dari kewajiban saya sebagai seorang istri,” katanya.
Baca Juga: Tips Mendidik Anak Ala Ari Kusmiyati Guru Bahasa Perancis SMAN Jogoroto
Ketika libur tiba, biasanya ia jalan-jalan ke kampung halaman suaminya di Nganjuk, kadang kalau suaminya tak bisa pulang ke Jombang, ia yang bertandang ke Pasuruan.
”Kadang saya yang ke Pasuruan naik kereta, menyesuaikan dengan kesibukan suami, kalau pulang ya sambang adik di Nganjuk,” pungkasnya. (wen/naz)