Lifestyle

Intip Profil Seputro Edhy Susilo, Wakil Kepala IGD RSUD Jombang yang Total Berikan Pelayanan Terbaik

×

Intip Profil Seputro Edhy Susilo, Wakil Kepala IGD RSUD Jombang yang Total Berikan Pelayanan Terbaik

Sebarkan artikel ini
Seputro Edhy Susilo SKep Ns MKep, wakil kepala IGD RSUD Jombang. (Wenny Rosalina/Radar Jombang)

DesaKita.co – Seputro Edhy Susilo SKep Ns MKep mengabdikan diri sepenuhnya pada dunia kesehatan.

Tak hanya bekerja dengan tenaga dan pikiran, dia juga bekerja dengan hati.

Ia merasa bangga bisa memberikan pelayanan kesehatan kepada orang yang membutuhkan pertolongan.

Baca Juga: Inspiratif! Cerita Warga Desa Candimulyo Jombang Kuliah S3 di Australia Lewat Beasiswa

’’Dulu ayah saya sakit, dan meninggal di usia yang masih sangat muda, saat saya masih SD. Jadi saya ingin bekerja di dunia kesehatan untuk bisa membantu orang yang sakit,’’ kata warga Dusun Grobogan Desa Karangpakis Kecamatan Kabuh, Jombang.

Seputro Edhy lahir 5 Juli 1975 dan besar di Mojokerto.

Ia bersekolah di SDN Gunungan 1  Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto. Kemudian SMPN 1 Dawarblandong.

Jenjang SMA ia baru pindah di Jombang.

Tinggal di rumah kos, dan menempuh pendidikan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) Pemkab Jombang 1991-1994.

Lulus SPK, ia kemudian menjadi tenaga honorer di RSUD Jombang. Bertugas sebagai perawat pelaksana di ruang pavilyun RSUD Jombang.

Baca Juga: Diguyur Hujan Lebat, Permukiman Warga Dusun Kedungmacan Jombang Kebanjiran

Tahun 2000, ia dipindah sebagai perawat pelaksana di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Jombang.

Di sana, sembari bekerja, ia upgrade ilmunya, dengan menempuh pendidikan Diploma III, di Akper Darul Ulum Jombang 2006-2008.

Dan S1 Ners di Unipdu Jombang 2013-2016.

Di tahun kelulusannya S1 Ners, ia diberi amanah sebagai wakil kepala IGD sampai sekarang.

Ditengah perjalanan karirnya sebagai kepala ruangan, ia juga melanjutkan pendidikannya pada jurusan Magister Keperawatan di Strada Indonesia 2022-2024.

Ketertarikannya pada dunia kesehatan berangkat dari keterpaksaan, sebab lulus SMP ia belum bisa memutuskan apa yang diinginkan.

Keluarga mendorongnya untuk terjun di dunia kesehatan. Namun seiring berjalannya waktu, ia memiliki tekad kuat untuk memaksimalkan diri di pendidikannya. Ayahnya yang menjadi  motivasi utama.

’’Perjalanannya mengalir begitu saja sekolah-sekolah terus, akhirnya sampai pada titik ini,’’ katanya.

Baca Juga: Akibat Sumur Pamsimas Desa Manduro Jombang Rusak, Andalkan Pasokan Air dari Sumur Baru

Ia juga terus memberikan manfaat ilmunya dengan menciptakan berbagai inovasi.

Ia menginisiasi untuk melatih kegawat daruratan bagi masyarakat umum. Baik peserta didik (sekolahan), perkumpulan, organisasi dan juga tenaga kesehatan.

Menurutnya, pelatihan kegawat daruratan bagian dari upaya pertolongan hidup dasar (BHD) yang penting untuk dimiliki semua orang.

Sebab kondisi gawat darurat bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Ini harus diberikan pertolongan awal sebelum dibawa ke fasilitas kesehatan (Faskes) terdekat.

’’Inisiasi itu kemudian oleh pimpinan Rumah Sakit di SK kan menjadi tim Emergency Center RSUD. Dan pelatihan itu kami berikan secara gratis bagi yg membutuhkan,’’ ungkapnya.

Ia juga menginisiasi untuk pelayanan penjemputan pasien menggunakan ambulan.

Menurutnya, itu merupakan hal yang sangat penting dan dibutuhkan oleh orang banyak. Sehingga ia memaksimalkan perannya sebagai tenaga kesehatan untuk memberikan manfaat sebanyak-banyaknya kepada masyarakatmasyarakat luas.

Selama 30 tahun bekerja di rumah sakit, banyak hal berkesan yang dialaminya.

Baca Juga: Dongkrak Perekonomian, Pemdes Morosunggingan Jombang Bangun Pasar Rakyat

Salah satu yang masih diingatnya dengan jelas, ketika memberikan pertolongan pasien yang henti jantung dan henti nafas.

Ketika membantu dengan pijat  jantung dan kejut listrik, pasien kembali bernafas dan denyut jantung kembali ada.

’’Saat itu pasien melafalkan Allah, Allah, Allah beberapa kali, setelah itu jantung dan nafas kembali hilang hingga dinyatakan meninggal. Itu yang masih memberikan kesan sangat mendalam bagi saya sampai sekarang, sampai merinding kalau saya ingat,’’ jelasnya.

Selain pendidikan formal, ia juga pernah mengikuti sejumlah pelatihan kegawatdaruratan hingga mengantongi sertifikat Emergency Nursing Kemenkes pada tahun 2005.

PPGD (Penanggulangan Penderita Gawat Darurat) di RS dr Soetomo tahun 2010. TOT BTCLS di RSSA Malang, dan TOT PPNI dan HIPGABI di Bali 2018.

Putro juga aktif di sejumlah organisasi. Sebagai pengurus Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Jawa Timur periode 2024-2029. Serta trainer kegawat daruratan tim emergency center RSUD Jombang.

Di RSUD Jombang, selain menjadi wakil kepala IGD dan koordinator tim trainer emergency center, Seputro juga menjadi ketua komite keperawatan.

Juga anggota tim etik dan hukum rumah sakit. Serta anggota tim akreditasi bab akses dan kesinambungan pelayanan (AKP). (wen/jif)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *