Desakita.co – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kabupaten Jombang menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepenulisan Berbasis Konten Budaya Lokal pertemuan ketiga di Ruang Soeroadiningrat 2 Kantor Pemkab Jombang, kemarin. Dalam tiga pertamuan, sudah ada 33 judul karya yang dihasilkan sekitar 30 peserta.
’’Ini merupakan kelanjutan dari dua tahap sebelumnya yang telah membekali peserta dengan pemahaman dasar kepenulisan, teknik menggali ide, hingga praktik penyusunan karya tulis,’’ kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jombang, Thonsom Pranggono AP ME.
Disperpusip menghadirkan tiga narasumber dalam pertemuan kemarin. Andi Kepik, Dian Sukarno, dan Cucuk Espe. Ketiganya merupakan penulis lokal yang sudah berkiprah di Kabupaten Jombang.
Pada tahap ketiga ini, peserta diarahkan untuk semakin fokus memperdalam keterampilan menulis. Mengevaluasi karya yang sudah dihasilkan, hingga finalisasi tulisan yang layak untuk dibukukan dan diterbitkan.
’’Harapannya, peserta bukan hanya mampu menulis, tetapi juga menulis dengan kualitas yang lebih baik. Tulisan yang memiliki kekuatan narasi, kejelasan struktur, dan berakar pada kekayaan budaya lokal masing-masing daerah,’’ jelas Thonsom.
Budaya lokal merupakan identitas daerah yang harus dilestarikan. Melalui tulisan, budaya dapat terdokumentasi, dikenal lebih luas, dan diwariskan lintas generasi.
’’Setiap peserta menulis satu karya tentang tradisi, kesenian, sejarah desa, atau tokoh inspiratif di sekitar kita. Maka dalam waktu singkat kita akan memiliki kumpulan karya yang menjadi kekayaan literasi daerah,’’ ungkapnya.
Thonsom berpesan agar para peserta memanfaatkan kesempatan dengan sebaik-baiknya. Aktif berdiskusi, menggali potensi budaya di sekitar. Serta berani berkarya tanpa takut salah.
’’Ada empat hal penting bagi peserta,’’ ucapnya. Pertama, ikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh. Kedua, gali potensi budaya lokal sebagai sumber ide. Ketiga, jadikan tulisan sebagai media pembelajaran.
’’Dan keempat, jangan takut untuk berkarya, karena setiap penulis besar pernah menjadi pemula,’’ tegasnya. (wen/jif)