Pemerintahan

Proyek BBWS Brantas Senilai Rp 59,6 Miliar Di Desa Tunggorono, Jombang Mulai Rontok, Ini Penyebabnya

×

Proyek BBWS Brantas Senilai Rp 59,6 Miliar Di Desa Tunggorono, Jombang Mulai Rontok, Ini Penyebabnya

Sebarkan artikel ini
Pekerja proyek memperbaiki tanggul precast lining milik BBWS Brantas di Saluran Gude Tunggorono Jombang.

Desakita.co – Proyek pembuatan tanggul precast lining milik BBWS Brantas di Saluran Gude, Desa Tunggorono, Kecamatan/Kabupaten Jombang, ternyata gampang ambrol.

Padahal, proyek ini menelan anggaran sangat fantastis mencapai Rp 59,6 miliar.

Hanif Jatmiko kontraktor pelaksana dari PT Tiara Multi Teknik, ketika dikonfirmasi mengatakan, kerusakan proyek senilai Rp 59,6 miliar itu karena faktor air.

Pihaknya sudah mengetahui adanya kerusakan tanggul tersebut.

“Dari pendataan memang ada kerusakan, di tiga titik, dua di Desa Tunggorono, satu di Desa Watugaluh, Kecamatan Diwek,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Jombang, kemarin (6/1).

Pihaknya beralasan, plengsengan yang rusak itu karena faktor alam.

Kondisi air sekunder Gude yang naik saat malam pergantian tahun lalu, membuat beberapa pasangan lining tergerus.

“Jadi kemarin itu pas tahun baru memang air di sana tinggi, jadi overtopping di atas pasangan, dan membuat tanahnya tergerus,” lontarnya.

Hanif juga berdalih, ada rembesan dari saluran terseier di samping saluran besar itu yang masuk ke tanggul hingga menyebol bagian lining yang dipasang.

“Ada rembesan juga dari tersier itu memang,” tambahnya.

Saat disinggung soal keluhan warga perihal pemasangan lining yang seperti hanya ditempel dan tidak kuat, dia menyebut teknik pemasangan precasting memang seperti itu.

“Memang tekniknya tanah eksistingnya dibentuk dulu, setelah pti precast dipasang, dan karena sudah ada kunciannya jadi kami tinggal memasukkan,” sambung dia.

Pihaknya juga sudah mulai melakukan perbaikan.

Seperti yang terpantau di titik kerusakan tanggul Dusun Gabus, Desa Tunggorono, Sabtu (6/1) pagi. Beberapa orang pekerja terlihat mulai membongkar tanggul yang rusak.

“Ya perbaikannya mungkin butuh waktu sekitar 10 harian, karena harus dibongkar dulu, kemudian dipasang lagi.

Kita juga akan beri drain atau pipa agar rembesan bisa keluar lewat pipa itu nanti,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, belum genap tiga bulan dibangun, proyek precat lining di sekunder Gude Dusun Gabus, Desa Tunggorono, Kecamatan/Kabupaten Jombang sudah rusak.

Precast lining yang dipakai sebagai material tanggul sudah longsor. Sehingga besar kemungkinan, tanggul yang ambrol meski baru selesai dikerjakan itu karena kualitas pasangan buruk.

Untuk diketahui, proyek pembangunan precast lining di Sekunder Gude ini bernama Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI Siman Kab.

Kediri dan Kab. Jombang (Tahap 5) Paket 2 milik Satker SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Brantas BBWS Brantas, Kementerian PUPR.

Proyek ini menyedot APBN sebesar Rp 59.625.000.000.

Di Jombang, pekerjaan masuk di beberapa saluran, termasuk Sekunder Gude Ploso yang dibangun precast lining sepanjang 4-5 kilometer.

Di LPSE Kementerian PUPR RI, terlihat pelaksana proyek PT Tiara Multi Teknik beralamat di Jl Ketintang Baru Selatan VII No.10 Surabaya. (riz/bin/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *