Pemerintahan

Dampak Proyek Saluran, Warga Desa Sambongdukuh Jombang Keluhkan Sering Kebanjiran

×

Dampak Proyek Saluran, Warga Desa Sambongdukuh Jombang Keluhkan Sering Kebanjiran

Sebarkan artikel ini
BANJIR: Kondisi salah satu dusun di Desa Sambongdukuh Jombang kebanjiran kemarin.

Desakita.co – Warga Desa Sambongdukuh, Kecamatan Jombang mengeluhkan kampung mereka yang kebanjiran saat hujan deras datang.

Penyebabnya, adalah ditutupnya saluran pembuang dan diganti dengan saluran yang lebih kecil.

Kejadian banjir itu, dirasakan warga RT 5 dan RT 6 Dusun/Desa Sambongdukuh, Kecamatan Jombang pada Senin (8/1), usai hujan deras mengguyur Jombang.

”Kemarin itu sudah yang kedua, pertama itu 30 Desember 2023 lalu, kondisinya juga sama, padahal dulu-dulunya tidak pernah,” ungkap Muzakki, 30, salah satu warga.

Muzakki menjelaskan, banjir itu terjadi usai hujan deras selama beberapa jam.

Kondisi itu, diperparah dengan mengecilnya saluran pembuang dari tersier setempat ke Kali Jombang Wetan setelah proyek perbaikan tanggul dilakukan.

”Jadi dulunya itu kan ada dua pembuang, tapi kemarin tinggal satu, jadi lama pembuangan airnya, sampai banjir itu, jadinya warga terganggu,” lontarnya.

Hal itu, dibenarkan Kepala Desa Sambongdukuh, Khairur Roziqin saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Jombang Selasa (9/1) pagi. Pihaknya menyebut, banjir memang dirasakan warga di kampungnya itu.

”Kemarin memang parah itu banjirnya, dan akhirnya pagi ini tadi kami temukan perwakilan perangkat desa, UPT pengairan sama BBWS juga yang mengerjakan tanggul,” lontarnya.

Hasilnya, diketahui memang ada perubahan signifikan pada saluran pembuang yang diduga menyebabkan banjir itu terjadi.

”Jadi dulunya di situ ada dua saluran pembuang atau spey, satu spey ukuran 3 meter dengan penutup balok, satunya spey ukuran 70 sentimeter dengan penutup besi,” imbuhnya.

Saat perbaikan tanggul dilakukan, UPT Pengairan Jombang disebutnya meminta adanya perbaikan pada spey kecil dan dilakukan dengan cara menutup spey besar berbahan kayu.

”Permintaan itu dibuktikan dengan surat dri UPT PSDA Jombang, dan itu tanpa koordinasi ke kami, akhirnya spey tinggal satu, yakni spey penutup besi namun dilebarkan sedikit jadi 1 meter lebarnya,” imbuhnya.

Upaya itu, disebutnya tentu saja menyebabkan air tak lancar mengalir dari saluran tersier menuju Kali Jombang Wetan yang membuat tergenangnya perkampungan warga.

”Kami tadi sudah minta dinas PUPR juga untuk memperbaiki saluran pembuang itu, sehingga bisa lancar seperti semula sesuai keinginan warga, karena saluran tersier kan wewenangnya kabupaten,” lontarnya.

Dihubungi terpisah, Kabid SDA Dinas PUPR Jombang membenarkan adanya keluhan warga soal banjir dan penutupan spey lama itu.

”Jadi benar, kita sudah cek tadi, memang ada perubahan pembuang air di sana, dan itu jadi kendala utama air keluar ke Kali Jombang Wetan,” terang Kepala Bidang SDA PUPR Jombang Sultoni.

Namun, pihaknya menyebut belum tahu jika permintaan penutupan spey lama itu atas permintaan UPT PSDA Jombang.

”Soal penutupan itu, kami belum tahu, yang jelas akan kami kroscek dulu. Karena memang seharusnya tidak bisa seperti itu, pembuang tidak boleh dikecilkan memang,” tambahnya. (riz/naz/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *