Desakita.co – Melubernya Kali Marmoyo membuat sawah seluas 117 hektare di tiga desa ikut terendam.
Rata-rata, padi yang ditanam masih 45 hari. Menurut Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Ploso Bindari Insiyah, hingga siang hari banjir belum surut.
”Data sementara 117 hektare terdampak,” katanya. Dijelaskan, lahan yang terdampak itu berada di tiga desa. Masing-masing Desa Pagertanjung seluas 35 hektare, Jatigedong seluas 30 hektare.
”Paling luas di Desa Gedangombo sampai 52 hektare, rata-rata usia 35-45 hari tanam,” imbuh dia.
Ia menyebut, penyebab utama ratusan hektare sawah yang terendam itu karena Kali Marmoyo tak bisa lagi menampung debit air. Sehingga lambat laun air meluber ke lahan pertanian warga sekitar.
”Sebenarnya desa lain ada, cuma tak luas seperti Desa Pagertanjung dan Ploso. Kalau Kedungdowo tidak luas,” tutur Bindari.
Untuk sementara pihaknya hanya melakukan pendataan karena air belum sepenuhnya surut.
Kendati demikian, jika melihat rata-rata usia tanaman di atas satu bulan, maka diperkirakan tanaman padi tak sampai mati.
Dengan catatan, air bisa cepat surut.
”Tanaman sudah di atas 40 hari itu tinggi. Sehingga biarpun ada yang mati, tidak luas, biasanya yang di pinggir kali saja. Mudah-mudahan tidak puso,” pungkasnya. (fid/bin/ang)